Piala Presiden 2022
PSS Sleman Lepas Kutukan, Kemenangan Pertama Super Elja atas Persib Bandung setelah Hampir 2 Dekade
Kemenangan atas Maung Bandung berarti PSS Sleman melepas kutukan tidak pernah mengalahkan Persib Bandung sejak hampir dua dekade
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANDUNG - PSS Sleman melepas kutukan tidak pernah menang melawan Persib Bandung semenjak hampir dua dekade lalu, setelah menaklukkan anak asuh Robert Rene Alberts di perempat final Piala Presiden 2022 pada Jumat (1/7/2022) malam.
Dengan kemenangan ini, PSS Sleman lolos ke fase semifinal Piala Presiden 2022.
Kepastian ini didapat usai anak asuh Seto Nurdiyantoro mengalahkan Persib Bandung dengan skor 4-2 lewat adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (1/7) malam.
Di waktu normal selama 90 menit, kedua tim bermain imbang 1-1.
Baca juga: PSS Sleman Lolos ke Semifinal Piala Presiden, Seto Nurdiyantoro: Bersyukur, Ini Campur Tangan Tuhan
Pertandingan berlangsung dramatis. PSS yang unggul 1-0 lewat gol Boaz Solossa sejak menit 54 dipaksa melanjutkan pertandingan lewat adu penalti.
Ini setelah gol balasan Persib tercipta enam menit sebelum babak kedua usai lewat Marc Klok dari titik putih.
Di babak adu penalti, empat penendang PSS berhasil melaksanakan tugasnya dengan sempurna.
Mereka adalah Bagus Nirwanto, Hambali Tolib, Ze Valente, dan Rifky Suryawan.
Sementara dua penendang Persib gagal menunaikan tugasnya, ia adalah Erwin Ramadan dengan Jufriyanto.
Lepas kutukan
Menariknya dengan hasil ini, PSS Sleman melepas kutukan tidak pernah menang melawan Persib Bandung semenjak hampir dua dekade lalu. Catatan Tribun Jogja, PSS Sleman kali terakhir menang dari Persib Bandung dengan skor 3-2 pada 9 Maret 2004.
Di pertemuan terakhir, PSS dipaksa menyerah dengan skor tipis 1-2 di kompetisi Liga 1 2021/2022 pada 11 Februari 2022.
Baca juga: Mengapa Gol Sundulan Boaz Solossa ke Gawang Persib Dianulir? Inilah Serangan PSS Sleman di Menit 39
Jalannya pertandingan
Berstatus sebagai tim tamu, PSS cukup perkasa di babak pertama, mereka berhasil menguasai bola selama 45 menit.
Anak asuhan Seto Nurdiyantoro itu memainkan bola-bola pendek dikombinasikan dengan pressing yang tinggi.