Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Pernikahan Metaverse Pasangan dari Yogyakarta Ini Bisa Jadi Solusi Gelar Resepsi di Masa Pandemi

Daniel Oscar Baskoro dan Erlinda Aji membuat resepsi pernikahan metaverse yang memungkinkan tamu jauh tetap menyapa tanpa harus hadir di tempat.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Konsep resepsi pernikahan metaverse a la Oscar dan Erlinda, mempelai asal Yogyakarta yang menikah di GSP UGM, Sabtu (2/7/2022). Pengunjung perlu mengisi buku tamu dan ‘bertemu’ dengan ‘tamu’ di resepsi tersebut 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Resepsi pernikahan menjadi salah satu momen bahagia dalam hidup.

Namun, di masa pandemi Covid-19 , dimana agenda berkumpul harus diminimalisasi, tamu resepsi pernikahan juga harus dibatasi.

Maka, pasangan dari Yogyakarta , Daniel Oscar Baskoro dan Erlinda Aji Ayuningrum, membuat resepsi pernikahan metaverse yang memungkinkan tamu jauh tetap menyapa, tanpa harus hadir di tempat gelaran.

Resepsi pernikahan metaverse itu bisa dihadiri melalui tautan 360.oscarerlinda.com.

Untuk agenda luar jaringan (luring), mereka menggelar resepsi di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Sabtu (2/7/2022) malam.

Tentu, sebelum memasuki dunia metaverse itu, pengunjung wajib mengisi buku tamu secara digital dengan menuliskan nama dan ucapan untuk kedua mempelai.

Baca juga: KEREN! Pasangan di Yogya Ini Menggelar Pernikahan di GSP UGM Pakai Teknologi Metaverse

Setelah itu, tamu wajib memencet ‘Kirim’ dan baru bisa masuk ke dunia metaverse yang sudah didesain Oscar dan Erlinda.

Konsep ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang ada di dunia luring, dimana biasanya tamu undangan perlu menulis buku tamu, menaruh kado atau sumbangan dan mendapatkan suvenir pernikahan.

Di hall resepsi metaverse, pengunjung sayup-sayup akan mendengarkan suara gamelan Jawa selama ia masih membuka tab tautan, menambah suasana seperti benar-benar pergi ke undangan.

Selanjutnya, di sisi paling bawah, terlihat ada simbol kaca pembesar yang bisa digunakan untuk mengecilkan dan memperbesar layar.

Untuk memperbesar, tamu bisa memencet tanda plus dan sebaliknya, untuk mengecilkan, bisa memencet tanda minus.

Pada bagian tengah dunia metaverse resepsi pernikahan Oscar dan Erlinda, terlihat keduanya sedang menangkupkan tangan, seolah-olah sedang menyapa para tamu.

Background yang dipilih pun menyerupai ornamen pintu Jawa, lengkap dengan ukirannya yang detail.

Juga terlihat gambaran gunung, dan pepohonan, menambah nyata suasana Yogyakarta di dunia metaverse itu.

Baru kemudian, di samping kanan dan kiri mempelai, ada lima buah simbol yang bisa dipencet oleh tamu.

Simbol itu berupa cincin, kertas, lampu, file dan kalendar.

Masing-masing simbol memberikan keterangan tersendiri bagi para tamu.

Simbol cincin, misalnya, akan memperlihatkan siapa yang menikah.

Simbol kertas adalah kisah kedua mempelai yang ternyata sudah merajut romansa sejak satu dekade lalu.

Selanjutnya, simbol lampu adalah ragam diskon yang bisa dinikmati tamu di restoran dan kafe tertentu, dengan syarat menunjukkan undangan Oscar dan Erlinda.

Gambar file, jika diklik, ternyata bertaut dengan YouTube yang berisi kegiatan pernikahan keduanya. 

Sementara, gambar kalendar menjelaskan apa saja rangkaian acara sebelum mempelai menggelar resepsi pernikahan.

Uniknya, di samping kedua mempelai, jika terdapat layar besar. 

Layar itu tidak menjadi hiasan saja, tapi juga bertaut dengan kanal YouTube yang menyiarkan acara pernikahan mereka secara langsung.

Jangan dikira di dalam hall metaverse itu tamu hadir seorang diri.

Sudah ada avatar-avatar yang menemani, representasi dari tamu kedua mempelai.

Baca juga: 6 DRAMA KOREA Bertema Romansa hingga Pernikahan, Kisahkan Kehidupan Pasangan Suami-Istri

AKSES UNTUK TAMU JAUH

Ide ini datang dari Oscar, yang merupakan pembuat platform https://sebaran-covid19.jogjaprov.go.id, pada tahun 2020.

Dengan latar belakang sebagai pakar teknologi informasi, maka menciptakan inovasi bukanlah hal yang sulit baginya.

Sehingga, saat dirinya menikah dengan pujaan hati, yang sudah ia temukan sejak tahun 2012, Oscar pun berusaha memasukkan unsur-unsur teknologi dalam resepsi.

Kolega kedua mempelai, Arief Faqihudin menjelaskan, tujuan digelarnya resepsi pernikahan berteknologi metaverse ini adalah untuk mengajak tamu menikmati suasana pernikahan dari tempat masing-masing, jika mereka tidak bisa hadir ke Yogyakarta.

“Tamu yang tidak hadir ini bisa mengakses lewat internet melalui tautan itu. Nah, mereka jadi bisa merasakan vibes resepsi pernikahannya,” kata Faqih kepada Tribunjogja.com , Sabtu (2/7/2022).

Ia mengungkap, tamu undangan memang bisa memilih menu pada hall dalam jaringan (daring) yang sudah disediakan.

Mereka bisa memilih untuk streaming video yang bertaut dengan YouTube atau membaca kisah pertemuan Oscar dan Erlinda di salah satu menu.

“Ya, di website itu, kita bisa lihat prosesi acaranya, kisah mereka, dan tampilannya juga 360 derajat,” terangnya.

Dengan metode ini menurutnya dapat mendekatkan kawan atau kerabat yang bertempat tinggal jauh dan bisa merasakan konsep metaverse.

"Jadi, tujuan kami bisa tercapai, benar-benar mendekatkan yang jauh rekan-rekan yang tidak bisa hadir bisa merasakan konsep metaverse ini," ujarnya.

Ditanya apakah tamu perlu menggunakan alat khusus, seperti kacamata Augmented Reality (AR), menurut Faqih, tidak perlu.

Tautan itu ternyata bisa diakses di mana saja, termasuk di gawai pintar sekalipun.

"Teknologi metaverse yang digunakan tidak memerlukan alat khusus. Itu cukup diakses portal dengan link yang dibagikan. Bisa juga menggunakan smartphone. Intinya, kami memudahkan juga," ucap dia.

Faqih menilai, resepsi pernikahan metaverse yang menggabungkan kemampuan teknologi ini bisa jadi upaya untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru.

Sebab, dua tahun belakangan, Covid-19 menjadi pandemi dan akan menjadi risiko penularan jika mengumpulkan tamu undangan berjumlah banyak dalam satu tempat.

Dengan begitu, teknologi metaverse ini bisa tetap mendekatkan orang jauh, tapi tidak menjauhkan orang yang sudah dekat.

“Mobilitas sekarang kan terbatas. Sehingga, di masa depan nanti, saya kira akan banyak menerapkan teknologi,” terangnya.

Ia melanjutkan, memadukan resepsi pernikahan dengan konsep metaverse memang masih jarang dilakukan di Indonesia.

Sehingga, pernikahan Oscar dan Erlinda ini bisa disebut sebagai pionir penggunaan konsep luring dan daring dalam hal resepsi pernikahan.

“Kalau di luar negeri, sudah ada beberapa ya, baru sedikit juga,  tapi kalau di Indonesia, jarang dan mungkin belum pernah,” tukasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved