Penjelasan BMKG Kapan Fenomena Suhu Dingin di Yogyakarta Akan Berakhir
BMKG Yogyakarta menyebut fenomena suhu dingin di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya akan berlangsung sampai Agustus 2022 mendatang
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Padahal, lebih dari 5.000 orang Amerika meninggal setiap tahun akibat asma.
Setiap tahun juga terdapat 400.000 penderita asma yang dirawat di rumah sakit.
Asma merupakan kondisi kronis yang terjadi saat saluran paru-paru (bronkus) meradang.
Otot-otot dinding bronkus mengerut, dan selaput lendir yang melapisi dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir yang menyebabkan saluran pernapasan menyempit.
Serangan asma dapat berlangsung beberapa menit hingga berhari-hari.
Penyebab asma adalah alergi atau keturunan.
Namun, asma juga dapat dipicu oleh berbagai faktor lainnya, termasuk udara dingin.
Udara dingin merupakan pemicu asma karena sel-sel tubuh yang bertugas untuk melawan virus melemah pada suhu yang rendah.
Jika asma terlanjur timbul, cara mengobatinya adalah dengan menggunakan inhaler atau terapi obat-obatan.
Namun untuk mencegah asma terjadi karena suhu dingin, Anda dapat menggunakan pakaian yang tebal, menjaga udara agar tetap lembab dan melakukan olahraga yang dapat melatih pernapasan seperti berenang.
Baca juga: SIAP-siap Menggigil! Suhu Dingin dari Fenomena Bediding Mulai Terjadi di Yogyakarta
2. Pilek
Umumnya, reaksi orang yang kurang sehat ketika menghadapi udara dingin ialah hidung tersumbat atau pilek.
Hal ini karena virus memang berkembang lebih cepat ketika terjadi penurunan suhu.
Selain itu, udara yang dingin juga mempengaruhi sistem imun seseorang. Hidung tersumbat bukanlah penyakit yang berbahaya.
Namun, hal itu sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan juga bisa menular.