Berita Sleman Hari Ini

Selter Covid-19 Asrama Haji di Sleman Ditutup

Penutupan dilakukan dengan pertimbangan kasus Covid-19 dinilai sudah melandai dan masa kontrak penggunaan gedung telah habis.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Wabup Danang Maharsa menyerahkan kunci gedung Asrama Haji kepada Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag DIY, Nadhif di Asrama Haji, Rabu (29/6/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemkab Sleman resmi menutup operasional Asrama Haji sebagai selter isolasi Covid-19 .

Penutupan dilakukan dengan pertimbangan kasus Covid-19 dinilai sudah melandai dan masa kontrak penggunaan gedung yang ada di Sinduadi itu telah habis.

Nantinya, untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Sleman hanya menyiapkan satu selter isolasi, yaitu di Rusunawa Gemawang.

"Hari ini penyerahan kembali fasilitas gedung Asrama Haji yang sebelumnya digunakan selter isolasi ( Covid-19 ) kepada Kanwil Kemenag DIY. Selama ini, kita telah dipinjami dua tahun," kata Bupati Sleman , Kustini Sri Purnomo , saat penyerahan simbolis dengan menyerahkan kunci gedung, Rabu (29/6/2022). 

Baca juga: Update Covid-19 di DI Yogyakarta 29 Juni 2022 : Tambah 9 Kasus Baru, Pasien Meninggal Nihil

Penyerahan fasilitas selter juga bersamaan dengan diserahkannya para tenaga pendukung.

Seperti pengelola logistik, PHL, satpam dan tenaga cleaning service kepada pengelola Asrama Haji .

Sedangkan, relawan maupun tenaga kesehatan yang selama ini bertugas di-selter Asrama Haji dialihkan ke Rusunawa Gemawang

Kustini memastikan, walau selter isolasi Asrama Haji ditutup, Pemerintah Kabupaten Sleman tetap mewaspadai adanya lonjakan kasus.

Apalagi DIY masih berada di PPKM Level 1.

Satu di antara upaya yang akan dilakukan adalah dengan menggenjot capaian vaksinasi booster.

Kemudian menyiagakan tenaga tracer di 25 Puskemas dan tetap mempertahankan selter isolasi di Rusunawa Gemawang

"Kami tetap siap apabila ada peningkatan. Kami berharap pandemi ini segera selesai dan bisa menuju endemi sehingga bisa meningkatkan perekonomian di masyarakat. Program kita adalah bagaimana ekonomi Sleman bergerak cepat karena dua tahun dibatasi covid," katanya. 

Kepala Pelaksana BPBD Sleman sekaligus Penanggung Jawab Isoter di Kabupaten Sleman, Makwan mengungkapkan, hari ini tepat hari ke-798 gedung Asrama Haji dimanfaatkan sebagai selter Isolasi terpadu bagi pasien Covid-19 di Bumi Sembada.

Selama kurun waktu itu, Selter Asrama Haji telah melayani sebanyak 3.365 pasien dengan 56 persen di antaranya adalah perempuan. 

"Alhamdulillah, tertangani dengan baik," kata dia. 

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Sleman Naik Perlahan, Saat Ini Tercatat Ada 42 Pasien

Jumlah pasien paling banyak, menurut Makwan, terjadi di tahun 2020 dengan total 1.531 pasien.

Selanjutnya tahun 2021 sebanyak 1.311 pasien.

Sedangkan, Januari hingga Juni di tahun 2022 ini total ada 523 pasien.

Makwan bercerita di awal rencana pengoperasian selter berkapasitas 196 bed itu tidak mudah.

Terdapat sejumlah penolakan dari petugas pengelola asrama haji.

Sebab, mereka belum dibekali ilmu tentang penanganan penyakit infeksius.

Pemkab Sleman bersama pihak lainnya kemudian memberikan edukasi dan pelatihan hingga akhirnya para petugas berani mengemban tugas pelayanan di selter isolasi.

Makwan mengatakan, pasien-pasien yang diisolasi di Asrama Haji beragam usia.

Mulai dari anak-anak, dewasa sampai lansia.

Latar belakang pasien juga bermacam macam dari santri, anak sekolah, bakul (pedagang) hingga pegawai negeri sipil. 

"Yang unik lagi, kami juga pernah ada tahanan titipan Kejari. Jadi kami mengisolasi tahanan sekaligus pasien Covid-19. Luar biasa itu kami harus berjaga agar tahanan tidak kabur," kenang dia. 

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag DIY, Nadhif menerima penyerahan kembali gedung Asrama Haji dari Pemerintah Kabupaten Sleman .

 

Menurut dia, gedung asrama haji kedepan akan dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan seperti sebelum masa pandemi.

Misalnya, untuk bimbingan manasik haji.

Penguatan kloter, kegiatan latihan dan Bimtek, termasuk dimanfaatkan juga untuk penginapan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

"Dalam kesempatan ini kami terimakasih. Karena kondisi (asrama haji) sudah pulih, sudah disterilkan. Ada beberapa fasilitas, yang telah dimanfaatkan selama dua tahun, dan telah diperbaiki sebagaimana mestinya," kata Nadhif.

Pihaknya mengaku membuka dengan senang hati kerjasama kembali dengan Pemkab Sleman apabila membutuhkan gedung asrama haji lagi.

Tetapi dengan harapan bukan untuk selter pasien Covid-19 tetapi untuk kegiatan lain. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved