Berita Pendidikan Hari Ini

Keluarga Besar Tamansiswa Gelar Lokakarya dan Finalisasi Draf Kurikulum Sekolah Kader Bangsa

Tamansiswa dibentuk dengan memberikan pendidikan yang berdasarkan pada kepribadian bangsa.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
PKBTS menggelar Lokakarya Validasi dan Finalisasi Draf Kurikulum Sekolah Kader Bangsa, Jumat dan Sabtu (24-25/6/2022) di Lynn Hotel Jogokaryan. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) telah menggelar Lokakarya Validasi dan Finalisasi Draf Kurikulum Sekolah Kader Bangsa , Jumat dan Sabtu 24-25 Juni 2022 lalu.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari menyongsong 100 tahun Tamansiswa.

Rahmat Jatmiko, Sekretaris Panitia 1 Abad Tamansiswa mengatakan agenda tersebut membahas kurikulum sekolah kader bangsa dari aspek desain kurikulum dan evaluasi pendidikan yang dipaparkan Prof Dr Supriyoko SUD MPd.

“Kami juga membahas kurikulum sekolah kader bangsa dari aspek muatan kurikulum bidang manajemen dan kepemimpinan yang dipaparkan Prof Dr Martani Husaini,” bebernya, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Keluarga Besar Tamansiswa Gelar Seminar Seri Ambuka Raras Angesti Wiji

Agenda juga membahas elaborasi kurikulum dan konsolidasi langkah-langkah PP PKBTS menghadapi masa depan perguruan Tamansiswa .

“Di hari Sabtu, Bapak Masroer, Akademisi UIN Sunan Kalijaga sekaligus Wakil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan DIY menyampaikan pidato tentang Peran Kader Bangsa dalam Revitalisasi Jati Diri Kebangsaan Indonesia di Tengah Perubahan Global,” jelasnya.

Tidak hanya itu, agenda lokakarya turut membahas pengayaan kurikulum sekolah kader bangsa dari aspek muatan kurikulum bidang Pancasila, wawasan kebangsaan dan bela negara yang dipaparkan Kyai Jazir ASP.

Juga, pengayaan kurikukulum dari aspek muatan bidang komunikasi organisasi, digital dan public speaking yang dipaparkan Tri Suparyanto SPd MM.

Baca juga: Keluarga Besar Tamansiswa Gelar Workshop Cipta Karya Lagu dan Sastra Anak

“Hakikat Tamansiswa dalam tingkatan kader adalah merdeka tenaga, lahir dan batinnya. Ki Hadjar Dewantara mendirikan Tamansiswa itu untuk terus menumbuhkan rasa nasionalisme,” tutur Rahmat.

Mengikuti ajaran Ki Hadjar Dewantara, kata Rahmat, Tamansiswa dibentuk dengan memberikan pendidikan yang berdasarkan pada kepribadian bangsa.

PKBTS berharap, jejak, gerak dan tindak pergerakan Tamansiswa memiliki prinsip dasar atau semboyan pendidikan yang lestari sampai sekarang.

“Seperti Ing Ngarsa Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved