Berita Kota Yogya Hari Ini
Batik Jadi Pilihan Wisatawan Saat Berbelanja di Pasar Beringharjo, Omzet Pedagang Melonjak Naik
Di Pasar Beringharjo misalnya, ragam batik yang dikemas menjadi pakaian, tas, hingga askesoris lainnya dapat dengan mudah dijumpai untuk dijadikan
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Batik menjadi satu di antara hasil karya bangsa Indonesia yang telah mendunia.
Di Pasar Beringharjo misalnya, ragam batik yang dikemas menjadi pakaian, tas, hingga askesoris lainnya dapat dengan mudah dijumpai untuk dijadikan buah tangan wisatawan yang berkunjug ke Yogyakarta .
Hingga kini batik di Pasar Beringharjo masih eksis dan diserbu oleh pelancong domestik dan mancanegara.
Baca juga: Sebanyak 49 Ekor Sapi Milik Kelompok Ternak Ngudi Makmur Kulon Progo Jadi Target Vaksin PMK
Atoka Miftachul Hudha (57), pelancong asal Kota Batu, Jawa Timur, mengaku lebih memilih batik sebagai oleh-oleh khas dari Kota Yogyakarta .
"Batik itu menjadi ciri khas Yogyakarta. Di samping itu, batik juga motif yang berbeda. Maka dari itu kami tertarik untuk membelinya," katanya, kepada Tribunjogja di Pasar Beringharjo , Selasa (28/6/2022).
Ia bersama istri dan dua anaknya pun membeli baju batik .
Kendati demikian, pemilik Najwa Batik di Pasar Beringharjo , Wiwit Jainah (29), mengatakan saat ini mulai terjadi peningkatan konsumen yang membeli baju batik .
"Saat ini banyak pelancong dari Jawa Barat dan Jawa Timur yang membeli baju di tempat saya. Tapi, kalau pelancong dari Jakarta dan Bali saat ini masih jarang," paparnya.
Sementara itu, wisatawan dari mancanegara saat ini lebih memilih untuk membeli batik dalam bentuk kain dan sarung.
Barang yang dijual pun tidak hanya baju batik saja, tetapi terdapat daster dengan harga yang murah.
Baca juga: Presiden Jokowi Tempuh Perjalanan Sejauh 113 Km untuk Temui Presiden Ukraina
Harga setiap produk yang ia jual pun berkisar di antara Rp 30 ribu hingga Rp400 ribu.
Harga itu tergantung motif, bentuk, dan bahannya.
"Karena ada barang ada kualitas. Kalau yang tahu kualitasnya bagus pasti pembeli tidak mempermasalahkan harganya," imbuhnya.
Selama libur sekolah ini pun, Wiwit bisa meraup omzet Rp3 juta per hari dari hasil penjualannya.
Sedangkan, untuk hari-hari biasa Wiwit hanya bisa meraup omzet Rp1,3 juta per hari. (nei)