Berita Kulon Progo Hari Ini
Melalui Famtrip Difabel, Pemkab Kulon Progo Dorong Obwis Bisa Diakses Kaum Disabilitas
Pemkab Kulon Progo terus mendorong sejumlah destinasi wisatanya untuk berbenah agar bisa dinikmati semua kalangan seperti kaum disabilitas .
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemkab Kulon Progo terus mendorong sejumlah destinasi wisatanya untuk berbenah agar bisa dinikmati semua kalangan seperti kaum disabilitas .
Untuk itu, Pemkab melalui Dinas Pariwisata (Dinpar) Kulon Progo kembali menggelar Famtrip Difabel.
Kegiatan ini mengajak kaum disabilitas untuk berkeliling ke sejumlah destinasi wisata yang berada di wilayah paling barat DIY.
"Ini juga sebagai bentuk kontrol dari Dinpar untuk memastikan destinasi wisata di Kulon Progo ramah terhadap masyarakat yang berkebutuhan khusus," kata Joko Mursito, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo , Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Jadikan Pekan Budaya Difabel sebagai Ajang Eksplorasi Kemampuan
Famtrip difabel diikuti oleh 60 peserta yang dibagi dalam 3 kelompok.
"Jadi mereka akan ke tempat wisata di wilayah tengah yang difokuskan ke ekonomi kreatif (ekraf), tengah ke budaya dan utara ke alam," jelas Joko.
Dalam pelaksanaannya, kaum difabel yang ikut famtrip didampingi oleh para pembina, guru dan kepala sekolahnya masing-masing.
Sehingga kritik dan saran yang mereka berikan sangat membantu untuk pembenahan destinasi wisata di Kulon Progo .
Selain itu, Dinpar juga melibatkan tim medis jika terjadi sesuatu yg tidak diinginkan.
Armada mobil yg membawa peserta juga di desain khusus bagi kalangan disabilitas .
Joko menyebut ada sekitar 40 destinasi wisata di wilayahnya.
Dari jumlah tersebut, destinasi wisata yang dikelola oleh pemerintah diklaim sudah layak bagi kaum disabilitas.
Sementara pembenahan tengah dilakukan ke destinasi wisata yang dilakukan oleh masyarakat maupun swasta.
Terlebih desa-desa wisata di Kulon Progo sudah dilengkapi dengan paket wisata.
Dengan melibatkan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.
Baca juga: Partisipasi Difabel di Kota Yogyakarta dalam Pemilu 2019 di Angka 53,3 Persen
Pendamping difabel , Meira Marianti menyebut bila famtrip difabel yang digelar adalah satu-satunya di Indonesia untuk saat ini.
Sehingga kegiatan ini berkelanjutan dan memberikan dampak nyata.
"Saat ini masih banyak destinasi wisata yang abai dengan penyandang disabilitas. Di Kulon Progo justru sebaliknya, mereka malah ingin tahu apa kekurangan mereka untuk menyambut pelancong berkebutuhan khusus," kata Meira.
Dia juga berharap para pengelola destinasi wisata memiliki keterampilan untuk berkomunikasi kepada para penyandang disabilitas.
Semisal bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu.
"Para pelaku wisata juga harus bisa mengimbangi upaya pemenuhan sarpras bagi penyandang difabel dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat," katanya.
Peserta Famtrip difabel di Sembung Batik, Gilang Rizki mengaku senang sekali belajar batik. Mulai mengecap, mengecap, mencanting dan mewarnai.
"Seru sih karena merupakan pengalaman yang baru sih. Terjun ke pembuatan batik. Saya juga bangga karena saya suka budaya lokal khususnya batik," ungkapnya. ( Tribunjogja.com )
