ADVERTORIAL

Pengerjaan 116 Titik Program Padat Karya Telah Dimulai Serentak se-Kabupaten Bantul

Total pengerjaan padat karya di Kabupaten Bantul mencapai 215 titik baik yang dibiayai oleh BKK DIY maupun APBD Kabupaten Bantul

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mencanangkan program padat karya secara simbolis dengan peletakan batu pertama di RT 05 Pelem Kidul, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Selasa (21/6/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 116 titik pembangunan infrastruktur dari program Padat Karya yang dibiayai melalui skema Dana Bantuan Khusus (BKK) Pemda DIY telah dimulai serentak pada Selasa (21/6/2022).

Sementara untuk Padat Karya yang dibiayai APBD Kabupaten Bantul yang tersebar di 99 titik akan dimulai pengerjaannya pada 27 Juni mendatang.

Satu dari beberapa padukuhan yang mendapat manfaat dari program ini adalah Padukuhan Pelem Kidul tepatnya di RT 05, Baturetno, Kapanewon Banguntapan Bantul.

Ketua RT 05, Sukarban mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program yang dapat meningkatkan pendapatan warga sekaligus memperbaiki infrastruktur jalan di tempatnya.

"Kebetulan jalan ini ada yang masih bagus tapi juga ada yang memprihatinkan. Program ini dapat memberdayakan warga kami, yang ekonominya lemah dan pengangguran, sekaligus membuat lingkungan ini bersih dan enak dipandang," ungkapnya.  

Baca juga: Disnakertrans Bantul Pastikan Material untuk Padat Karya Sesuai Spesifikasi

Ia mengungkapkan, melalui program ini masyarakat sekitar akan melakukan cor blok jalan sepanjang 400 meter.

Diharapkan dengan diperbaikinya jalan tersebut, lalu lintas warga akan semakin lancar dan roda perekonomian dapat terangkat.  

"Di sini ada destinasi wisata, kami ada kawasan tanah Keraton di pinggir kali, setelah Padat Karya ini selesai, nanti destinasi wisata akan dihidupkan dan perekonomian warga akan semakin terangkat," ujarnya.

Sementara itu Bupati Bantul , Abdul Halim Muslih turut mengungkapkan rasa syukurnya atas Padat Karya yang dibiayai oleh BKK DIY ini.  

"Saya turut senang. Program ini bisa jalan syaratnya warga kompak, gotong royong. Kebudayaan gotong royong jadi dasar kita melaksanakan program pembangunan," ungkap Bupati saat peletakan batu pertama di jalan yang akan dicorblok.

Bupati menyatakan bahwa Padat Karya merupakan salah satu pilihan yang baik bagi dalam proses pembangunan.

Ia mengibaratkan program ini seperti pisau bermata ganda.  

"Seperti pisau bermata ganda. Pembangunan infrastruktur tercapai, penanggulangan pengangguran juga tercapai. Karena yang bekerja adalah warga sendiri dan akan mendapat upah sesuai ketentuan," imbuhnya.

Adapun selain pembangunan infrastruktur ini, padat karya ini dapat menanggulangi masalah pengangguran jangka pendek.

Dan jika program ini dapat terus berlangsung tiap tahunnya, maka akan semakin banyak warga yang terbantu dalam segi finansial.  

"Padat karya ini dari rakyat oleh rakyat, dibuat sendiri oleh rakyat, dinikmati sendiri oleh rakyat, dan tidak diborongkan atau pihak ketiga," ucapnya.

"Maka dari itu harapanya timbul rasa handarbeni (rasa memiliki) dari masyarakat, karena biasanya kalau dikerjakan sendiri akan lebih bisa dirawat dari pada orang lain yang membangun, dan harusnya lebih bagus karena digarap sendiri," imbuhnya.

Halim menambahkan, dalam pengerjaan fisik ini tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga tenaga dari warga masyarakat yang lebih banyak dibutuhkan.

Menurutnya tenaga dari warga sendiri sudah dapat mengerjakan bangket jalan, talut, saluran drainase, dan cor blok jalan. Karena dikerjakan masyarakat sendiri maka mekanismenya lebih singkat.

"kalau diborongkan melalui pihak ketiga akan ada mekanisme lelang, terlalu lama terlalu panjang, berbelit dan hasilnya juga belum tentu lebih baik," tambahnya.

Adapun total pengerjaan padat karya di Kabupaten Bantul mencapai 215 titik baik yang dibiayai oleh BKK DIY maupun APBD Kabupaten Bantul .

Dari jumlah tersebut, anggaran yang digelontorkan lebih dari Rp 30 miliar. 

Baca juga: Disnakertrans Bantul Gelar Bimtek Petugas Lapangan untuk Sukseskan Padat Karya

Senada dengan yang dikatakan Bupati, Anggota DPRD DIY, Yose Rizal mengungkapkan bahwa program Padat Karya ini tidak hanya sekedar memperbaiki infrastruktur tetapi dapat memberdayakan masyarakat.

"Kalau ada warga kita menganggur bisa kita berdayakan beberapa waktu untuk pengerjaan cor blok misalnya. Agar lingkungan kita tidak ada lagi jalan berlubang, rusak, sehingga akses transportasi bisa lancar," ujarnya.

Adapun dana yang dikucurkan Padat Karya melalui pembiayaan APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp 100 juta per titik.

Sementara yang berasal dari anggaran BKK DIY tiap titiknya adalah Rp 180 juta.

Menurut Rizal, jumlah anggaran dari Pemprov DIY terus bertambah tiap tahunnya.

Rizal pun berharap di tahun-tahun kedepan dana untuk Padat Karya dari pemerintah Provinsi DIY akan semakin besar.

"Kita mengusulkan kepada Gubernur agar anggaran Padat Karya ditingkatkan, dari Rp 90 juta naik Rp 120 juta, dan sekarang Rp 180 juta, besok kalau bisa minimal naik Rp 250 juta. Dengan demikian, semakin banyak infrastruktur yang diperbaiki dan makin banyak warga yang mendapatkan manfaatnya," pungkasnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved