Berita Pendidikan Hari Ini

Kunjungi UGM, Presiden Jerman Bahas Food Security

Saat berkunjung ke UGM, Presiden Jerman berdiskusi satu di antaraya tentang food security.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Suasana saat Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, berkunjung di Universitas Gadjah Mada, Jumat (17/6/2022) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dalam rangkaian kunjungan kenegaraan sebagai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jerman, Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, turut datang mengunjungi Universitas Gadjah Mada ( UGM ).

Rektor UGM, Prof dr Ova Emilia , berserta jajarannya turut menyambut hangat kedatangan Presiden Jerman pada Jumat (17/6/2022) siang.

Dalam kunjungannya, Presiden Jerman dan Rektor UGM pun melakukan diskusi mengenai beberapa hal.

"Sebetulnya tadi kunjungan Kenegaraan. Di dalam diskusinya lebih khusus kaitannya dengan perubahan iklim dan bagaimana efeknya? misalnya tadi yang disebut olehnya food security," katanya, kepada awak media di Balairung UGM .

Baca juga: Kunjungi Magelang, Ini Agenda yang Dilakukan Presiden Jerman di Candi Borobudur

Food security yang dibahas olehnya yakni berupa bagaimana keamanan orang mendapatkan makanan di tempat perubahan iklim.

Dikatakannya, pembahasan itu menjadi satu di antara topik bidang kerja sama antara UGM dengan Negara Jerman.

Pihaknya pun berharap, bisa terjalin kerja sama yang lebih intens lagi.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM , Prof Dr Paripurna, pun menjelaskan mengenai beberapa hal kerja sama yang telah dijalankan olehnya.

"Kami terutama bersama dengan universitas-universitas teknologi, seperti Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen, sudah mengirim alat untuk geologi dan kerja sama reserch komunikasi setiap hari antara dosen-dosen peneliti di sana dan di Jerman," paparnya.

Tambahnya, Presiden Jerman pun telah menyampaikan ke depan mendapatkan support yang ekstra lagi.

Baca juga: Presiden Jerman Kunjungi UGM, Bagikan Pengalaman Mengenai Penanganan Krisis Pangan

Selain itu, DAAD pun turut memberikan sponsor kepada beberapa dosen untuk datang ke Indonesia dan mengajar ke Indonesia selama lima tahun.

"Antara lain di Fakultas Hukum, dulu sudah ada 10 tahun nether lima tahun," sambungnya.

Pihaknya pun merasa beruntung bisa dekat dengan Jerman, sebab telah terjalin kerja sama di beberapa fakultas yang ada di UGM.

Bahkan, imbuhnya, beberapa program double degree di UGM pun, turut menjalin kerja sama dengan Jerman. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved