Update Covid19 Indonesia
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Cek Perbedaan Omicron BA.4 dan BA.5 dengan Sebelumnya
Penyebab kenaikan kasus Covid-19 Indonesia ini imbas dari adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com - Setelah beberapa waktu terakhir sempat melandai, kini kasus Covid-19 di Tanah Air kembali meroket.
Kenaikan jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia bisa terlihat dari jumlah penambahan kasus harian sebanyak 500 kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan kasus ini imbas dari adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Jadi kita confirm bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi sama di negara-negara di luar Indonesia yang mgkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita. Jadi tiap kali ada varian baru itu (kasus) naik," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Kompas.com, 13 Juni 2022.
Lantas, apa perbedaan varian BA.4 dan BA.5 dengan varian sebelumnya?
Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.
Baca juga: UPDATE Lonjakan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Selasa 14 Juni 2022, Berikut Peta Sebarannya
Dia menjelaskan bahwa karakter subvarian BA.4 dan BA.5 berbeda dengan subvarian sebelumnya, terutama dengan BA.1.
“Khususnya BA.5 ini dia punya karakter yang merupakan kombinasi yangmana memiliki kecepatan lebih dari Omicron sebelumnya.
Sehingga, mudah menginfeksi baik yang sudah vaksin ataupun belum,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Dicky mengatakan bahwa BA.5 mengadopsi juga mutasi dari Delta L452 yang membuatnya mudah terikat di reseptor ACE 2 sehingga mudah masuk sel tubuh manusia.
“Riset terakhir di Jepang dan beberapa negara Eropa, BA.4 dan BA.5 kemampuan bereplikasinya di sel paru meningkat,” ujarnya. Berdasarkan studi di laboratorium tersebut, BA.4 dan BA.5 lebih fusogenik dan patogenik jika dibandingkan dengan BA.2. (*)