Hasil Penelitian Para Ilmuwan: Ternyata, Gangguan Tidur Berpotensi Picu Hipertensi hingga 15 Persen

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa ketidakteraturan durasi tidur yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi sebesar 15 persen

Penulis: Yoseph Hary W | Editor: Yoseph Hary W
ndnr.com
ilustrasi gangguan tidur 

TRIBUNJOGJA.COM - Gangguan waktu dan durasi tidur seseorang ternyata berpotensi memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Fakta tersebut terungkap berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para ilmuwan. 

Berdasarkan penelitian tersebut, disebutkan bahwa para ilmuwan menemukan hubungan antara gangguan tidur dan peningkatan risiko hipertensi.

Ilustrasi
Ilustrasi (???? Cdd20 from Pixabay)

Baca juga: Kunyit Berkhasiat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi bagi Penderita Hipertensi, Berikut Penjelasannya

Penelitian tersebut fokus pada waktu dan durasi waktu tidur dan data tekanan darah yang dialami seseorang. 

Hasilnya, ditemukan bahwa gangguan waktu dan durasi tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena hipertensi, laporan News Medical Life Sciences dikutip Tribun Jogja hari ini.

Data yang dianalisis para peneliti tersebut dikumpulkan selama sembilan bulan dari 12.300 peserta antara usia 18 dan 90 tahun.

Metodenya, metrik dicatat menggunakan perangkat tidur dan monitor tekanan darah portabel.

Dilaporkan bahwa keteraturan tidur diukur sebagai standar deviasi dari total waktu tidur yang ditentukan oleh perangkat.

Keteraturan waktu tidur dinilai sebagai standar deviasi waktu onset tidur dan titik tidur rata-rata.

Potensi hubungan antara keteraturan tidur dan hipertensi ditemukan pada 2.499 peserta.

Persentase risiko hipertensi

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa ketidakteraturan durasi tidur yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi sebesar 9 persen hingga 15 persen.

Selain itu, peningkatan rata-rata ketidakteraturan titik tidur selama 38 menit dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 11 persen

dan peningkatan ketidakteraturan onset tidur selama 31 menit dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi sebesar 29 persen.

(*/ Tribun Jogja /med news)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved