Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Antisipasi Subvarian Omicron, Dinkes DIY Perketat Skrining di Pintu Kedatangan Luar Negeri
Pemda DIY mengantisipasi merebaknya penularan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di wilayah DI Yogyakarta .
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY mengantisipasi merebaknya penularan subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 di wilayah DI Yogyakarta .
Hal ini menyikapi temuan 4 kasus Covid-19 subvarian Omicron di Bali oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum lama ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie memastikan bahwa penularan subvarian BA.4 maupun BA.5 belum ditemukan di DI Yogyakarta .
Dia menjelaskan, masuknya subvarian tersebut ke Indonesia disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Seperti yang dilaporkan Kemenkes, dari keempat orang yang terpapar, tiga di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) dan hanya satu yang merupakan warga negara Indonesia.
Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Masuk Indonesia, Ditemukan di Bali Akhir Mei Lalu
Karenanya pengetatan skrining di pintu kedatangan luar negeri seperti Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) bakal diperketat.
"Jadi kita sekarang harus perketat adalah pintu kedatangan luar negeri di YIA. Kita bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk screening. Meski pelaku perjalanan sudah lolos di negara asal, tetap kalau suhunya atau menunjukkan salah satu gejala, akan tetap dilakukan screening,” ujar Pembajun, Minggu (12/6/2022).
Menurutnya, subvarian BA.4 dan BA.5 merupakan silsilah baru dari virus Corona varian Omicron.
Adapun gejala subvarian tersebut dikatakan mirip seperti varian Covid-19 lainnya.
“Artinya tingkat severity (keparahan) rendah dan penularannya bisa jadi tanpa gejala," ujarnya.
Untuk mempercepat deteksi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah laboratorium yang memiliki kemampuan Whole Genome Sequencing (WGS).
Metode tersebut mampu melakukan tes deteksi varian Covid-19 .
Adapun laboratorium yang disiapkan di antaranya meliputi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, dan RSUP Dr Sardjito.
“Terjaringnya kan dengan itu (WGS), kami siap lakukan itu. Kita juga lakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk kirimkan sampel dari mereka yang punya gejala mirip Omicron . Sampel tadi akan dikirimkan ke laboratorium tadi,” jelasnya.
Lebih jauh, upaya antisipasi lain adalah dengan mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster.