Gunung Merapi Pagi Ini Keluarkan 4 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,7 Km

Kepala BPPTKG, Agus Budi mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Joko Widiyarso
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar 4 kali dengan jarak luncur maksimum 1700 meter ke barat daya, Rabu (8/6/2022).

Hal tersebut teramati dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Agus Budi mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-20 °C, kelembaban udara 70-98 persen dan tekanan udara 567-718 mmHg. 

“Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” bebernya.

Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 (Twitter BPPTKG)

Gempa guguran terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 3-22 mm berdurasi 21-139 detik.

Hembusan berjumlah 1 kali dengan amplitudo 3 mm, berdurasi 16,5 detik.

Vulkanik dangkal berjumlah 1 kali dengan amplitudo 75 mm berdurasi 14,4 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” paparnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat diharapkan agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved