Berita Bantul Hari Ini
Antisipasi PMK di Bantul, Sapi di Kandang Kelompok Disuntik Vitamin
Pencegahan dan edukasi dilakukan agar para peternak mampu mendeteksi dini manakala terjadi hewan ternak yang bergejala PMK.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Ia juga mengimbau kepada peternak untuk lebih waspada, jika mengetahui gejala PMK seperti timbul sariawan di mulut dan lidah, suhu tubuh ternak meningkat, nafsu makan berkurang dan kuku yang melepuh untuk dapat langsung lapor ke Puskeswan.
"Agar segera ditindaklanjuti. Penanganan lebih cepat maka kesembuhan lebih efektif dan lebih cepat," tandasnya.
Adapun diungkapkannya, populasi sapi di Kapanewon Srandakan dan Sanden mencapai 7000 ekor.
Dengan rincian sekitar 3 ribuan di Srandakan dan sisanya di Kapanewon Sanden.
Sementara itu, Suparjiman, selaku ketua kandang kelompok Sidodadi memaparkan bahwa di kelompoknya terdapat 33 anggota dengan populasi sapi per Mei kemarin 91 ekor.
"Kami cenderung lebih banyak breeding, jadi kita produksi anakan. Saat ini terdapat anakan jantan 12 ekor, betina 8 ekor. Selain itu indukan dan sapi 1 tahun ke atas," ungkapnya.
Dengan demikian, maka hampir dipastikan tidak ada sapi yang baru-baru ini masuk ke kandang kelompok tersebut. Rata-rata sapi-sapi tersebut sudah lama diternak di sana.
"Sudah dipelihara tahunan, sebelum pmk muncul. Orang-orangnya juga sama tidak ada mobilitas orang," ungkapnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa kandang kelompok tersebut menjual anak sapi.
Baca juga: Soal PMK di Bantul, Bupati Abdul Halim Pilih Lakukan Ini Daripada Tutup Pasar Hewan
Prosesnya, mereka mendatangkan pedagang lokal untuk negosiasi di kandang dan tidak dijual di pasar hewan.
Jika deal, maka sapi tersebut akan diambil.
"Meski untuk breeding, tapi untuk idul adha juga ada beberapa ternak yang dijual keluar," ucapnya.
Ia berharap agar PMK ini dapat segera berakhir dan tidak mempengaruhi harga sapi di pasaran.
Sejauh ini menurutnya harga sapi relatif stabil.
"Untuk pedetan (anakan sapi) 3-4 bulan harganya masih stabil, untuk jantan di kisaran 10 juta. Sementara harga sapi dewasa untuk Idul Adha relatif stabil, tergantung besar dan berat badannya, kalau misal disembelih menghasilkan 140kg daging di kisaran Rp 22 juta. Harganya sedikit naik dari tahun kemarin," tambahnya.
Suparjiman berharap PMK ini dapat segera selesai dan tidak mempengaruhi harga sapi ke depan.
"Karena kita bergantung beternak sapi untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Ketakutan akan PMK mungkin ada, kita takut karena investasi kita di ternak sangat besar dalam kategori peternakan rakyat. Semoga dinas terkait memprioritaskan agar PMK cepat selesai," pungkasnya.( Tribunjogja.com )