Gaspol 52
Kawasaki Ninja SS 150 Kelir Kuning: Tidak Dilepas Meski Ditawar Rp65 Juta
KEJENUHAN merasuki banyak orang sekira dua tahun pandemi melanda negeri ini.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - KEJENUHAN merasuki banyak orang sekira dua tahun pandemi melanda negeri.
Adanya pandemi praktis ‘mengurung’ kita di rumah, ruang gerak pun menjadi terbatas.
Nah, satu di antara cara menjaga kestabilan emosi ialah menyalurkan hobi. Sebagaimana yang dilakukan Ananto Hadi, warga Sleman yang akhirnya "CLBK" dengan kegemaran lamanya di bidang otomotif.
Sekira November 2021 lalu, Ananto Hadi memutuskan membeli sebuah motor 2-tak yang tengah naik daun beberapa tahun terakhir, yakni Kawasaki Ninja SS 150 berkelir kuning.
Wajar, apabila Kawasaki Ninja SS 150 ini menjadi barang langka alias collectible item, pasalnya motor yang sudah hadir sejak pertengahan 1990 an tersebut sudah discontinue atau tak diproduksi lagi.
Di samping itu, Kawasaki Ninja SS 150 dinilai memiliki sejumlah kelebihan di antaranya desain bodi yang menarik, kecepatan dan akselerasi tinggi, serta bobot ringan dan stabil walaupun dalam keadaan kecepatan tinggi.
Sedikit bahas dapur pacunya, Kawasaki Ninja 150 SS dibekali mesin 150 cc, 2-Tak berpendingin cairan.
Di atas kertas, motor ini mampu mengempaskan tenaga maksimal 31 daya kuda pada 10.500 rpm dan torsi puncak 21,6 Nm pada 9.000 rpm.
Selain itu, terdapat fitur canggih yakni SuperKIPS, sistem buka tutup katup udara untuk memberikan dorongan lebih dahsyat pada putaran mesin tertentu.
Secara spesifikasi, Ninja 150 SS masih sama dengan Ninja 150 R.
Nah, sebagai pembedanya ada dibentuk headlamp dan juga dimensi setangnya.
Khusus untuk Kawasaki Ninja SS 150 berkelir kuning, kini, menjadi primadona di kalangan penggemar motor roda dua, sebab unitnya yang langka dibandingkan varian warna lainnya.
Apabila harga baru edisi terakhirnya sekitar Rp27 jutaan, kini Kawasaki Ninja SS 150 2-tak meroket tinggi harganya.
"Kalau istilah anak zaman sekarang itu keracunan dari seorang teman,” tuturnya.
"November 2021 lalu, saya mulai berburu Kawasaki Ninja SS, spesifik yang berwarna kuning sebab jumlah unitnya cukup terbatas.
Sebab, dulu banyak orang yang tidak suka, lebih memilih varian warna favorit lainnya misal hijau atau biru.
“Saya hunting sekitar 1 bulan, mendapatkan informasi unit dengan berbagai kondisi," kata Ananto Hadi kepada Gaspol 52 Tribun Jogja.
"Ya seperti jodoh, akhirnya saya menemukan Kawasaki Ninja SS berkelir kuning ini dari Solo, mendapatkan unit sesuai yang saya inginkan.
Dijelaskannya, spesifikasi unit Kawasaki Ninja SS 150 yang ia cari, ialah harus orisinil serta mesin belum pernah dibongkar.
erikutnya, Ananto Hadi memprioritaskan unit motor yang kilometernya rendah.
"Menurut saya, itu (kilometer rendah) laiknya investasi, menjadi daya jual yang akan lebih tinggi lagi nantinya walaupun sampai saat ini, saya belum terbesit keinginan untuk menjualnya," ujar dia.
"Saya dapatkan unit ini di Solo Jawa Tengah dengan spesifikasi yang saya inginkan. Kilometernya saat pertama kali saya dapatkan itu masih cukup rendah, sekitar 9.000- an," tuturnya.
"Kondisi motor saat saya dapatkan itu masih sangat bagus, hanya saja karena oleh pemilik sebelumnya memang jarang digunakan sehingga berdebu.
"Jadi memang tidak ada yang saya ubah dari motor ini, masih betul-betul full original hanya mengganti bannya saja sebab untuk ban bawaannya sudah mengeras," lanjutnya.
"Setelah sempat survei beberapa motor, dengan berbagai kondisinya, akhirnya berjodoh dengan motor ini seharga Rp47,5 juta, yang menurut saya, harga yang pantas mengingat saat ini harganya semakin melambung khususnya warna kuning," tambahnya.
Benar saja, setelah tiga hari dibawa menuju ke Sleman, si pemilik sebelumnya langsung menghubungi Ananto menyatakan, bahwa ada seseorang pehobi otomotif yang meminang motor tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, tawaran sebesar Rp60 juta diajukan kepada Ananto.
"Setelah itu datang tawaran lagi, baru sekitar satu bulan lalu. Seorang teman ingin membeli motor ini seharga Rp65 juta, tapi ya lagi-lagi saya memang belum ada keinginan untuk melepas," terang dia. (han)
Baca Tribun Jogja edisi Minggu 5 Juni 2022 halaman 06.