Kasus Suspek PMK di Klaten Masih Tinggi, Pemkab Pertimbangkan Perpanjang Penutupan Pasar Hewan

Penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku ( PMK ) pada hewan ternak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah belum menunjukan tanda-tanda penurunan.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Seorang petugas mengecek hewan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Prambanan, Selasa (17/5/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku ( PMK ) pada hewan ternak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah belum menunjukan tanda-tanda penurunan.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat, Jumat (3/6/2022), jumlah kasus suspek PMK di daerah itu bertambah 24 hewan ternak.

Akibatnya, di Kabupaten Klaten secara kumulatif terdapat 208 hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK .

Baca juga: KRONOLOGI Pria Asal Lendah Kulon Progo Nekat Bawa Pisau Nyaris Tusuk Korban yang Sedang Tidur

Padahal aktivitas jual beli hewan ternak di seluruh pasar hewan di daerah itu telah ditutup sejak 25 Mei 2022 hingga 7 Juni 2022 mendatang.

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan jika pihaknya bakal melakukan evaluasi terkait melonjaknya kasus PMK di daerah itu.  

"Penutupan pasar hewan akan kita evaluasi setelah 7 Juni, kalau kasus masih meningkat dan kita kaji itu memang penularan dari pasar, ya mungkin bisa kita perpanjang," ucapnya pada TribunJogja.com, Minggu (5/6/2022).

Menurut Mulyani, meski kasus suspek PMK di Klaten cukup banyak, namun untuk kasus positif PMK tidak ada karena 6 kasus positif sebelumnya, sudah dinyatakan sembuh semua.

"Iya, PMK di Klaten saat ini terkonfirmasi nya nol, udah sembuh yang 6 (positif) dulu, tapi kasus suspeknya terus bertambah. Tapi enggak apa-apa karena semua yang suspek ini kondisinya baik," jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah memerintahkan dokter hewan dan DKPP untuk terus melakukan sosialisasi, edukasi bagi para peternak dan blantik yang ada di daerah itu.

"Saat ini arus jual beli dari luar Klaten benar-benar kita off kan dulu agar penyebaran ini tidak meluas," imbuhnya.

Sementara itu, Pj Sekda Klaten, Jajang Prihono mengatakan jika pihaknya telah meminta stakeholder terkait untuk lebih fokus dalam mencegah pergerakan jual beli hewan ternak selama penutupan pasar hewan.

Menurutnya, kasus hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK di Klaten sudah dilakukan pengawasan seperti positif PMK agar lebih ketat.

Baca juga: Pemerintah Naikan Tarif Tiket Masuke ke Candi Borobudur, Ini Rinciannya

"Kasus suspek sekarang sudah kita lakukan pengawasan seperti positif ya. Jadi perlakuannya hampir sama dengan positif, ini penularannya cepat ya," ucapnya.

Terkait perpanjangan penutupan pasar hewan, lanjut Jajang, saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan kasus PMK menjelang tanggal 7 Juni 2022.

"Ini yang saya minta terus dan dilaporkan perkembangannya, ada opsi perpanjangan penutupan pasar kalau kasus terus naik atau nanti seperti apa," tandasnya. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved