Cerita Wik Wik Ambyar, Setia Ngamen di Malioboro Meski Banyak Tawaran Manggung bareng Artis Ibu Kota

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bila suatu ketika Anda mendengar alunan suara bas betot dengan iringan kicik-kicik di tengah hiruk-pikuk kawasan Malioboro, itu adalah Wik Wik Ambyar yang sedang mengamen.

Transpuan yang menamai dirinya Ike Irindia ini tak pernah tampil dan berdandan setengah hati untuk menghibur pengunjung yang melintas di kawasan premium Kota Yogyakarta tersebut.

Pada Kamis (2/6/2022) malam misalnya, Ike memilih mengenakan wig pirang dengan rambut lurus panjang terurai.

Ujung kepalanya ditutupi topi bucket berwarna putih.

Tampak kontras dengan setelan hitam yang dia kenakan.

Adapun bulu matanya tak pernah absen dibuat cetar.

Meski sudah berdandan cantik, penampilannya itu disebutnya ambyar atau hancur jika diterjemahkan.

"Kalau pakai bulu mata pendek bukan Wik Wik Ambyar namanya," gurau Ike saat ditemui di Kawasan Malioboro.

Penampilan Ike hampir selalu memikat perhatian pengunjung.

Apalagi namanya tengah naik daun usai video mengamennya viral di jagat maya pada 2019 lalu.

Mereka yang mengetahui Wik Wik Ambyar biasanya menyempatkan diri untuk foto bersama.

"Ceritanya kok bisa viral aku nggak tahu, cuma spontan aja. Mungkin ada yang ngerekam saya di sosial media, lah ternyata viral. Ya saya senang karena rezeki semakin lancar," ucapnya.

Popularitas Wik Wik Ambyar yang sedang tinggi-tingginya juga berdampak dari sisi penghasilan.

Ike kerap diundang mengisi panggung hiburan di berbagai acara.

Tawaran endorse atau jasa promosi di media sosialnya juga terus berdatangan.

Tak hanya itu, sejumlah artis ibu kota pun pernah mengajaknya berkolaborasi membuat konten maupun untuk tampil bersama di atas panggung.

"Ada Charlie Van Houten, Ageng Kiwi, Tiara Marleen banyak yang hubungi saya," ungkapnya.

Meski seorang pengamen jalanan, Ike kerap masuk dapur rekaman untuk merilis lagu.

Hal itu tak lepas dari bantuan sejumlah produser yang berkenan membiayai penuh proses produksi.

Single pertamanya dijuduli Dandan Ambyar dan kemudian ada Jangan Geli yang sama-sama diproduseri Gendru Nugraha.

Lalu ada juga lagu religi berjudul Izinkan Kusebut Namamu ciptaan Supodo.

Selain itu, Ike juga aktif di Trio Badak yang dibentuk pada 2013 lalu. Dalam waktu dekat trio itu akan segera merilis lagu.

"Saya dibantu karena sesama seniman, saya berterimakasih sekali kepada mereka," terangnya.

Jika memperoleh rezeki berlebih, Ike biasa membagikan sebagian penghasilannya kepada orang yang membutuhkan termasuk membantu kerabatnya.

Dia juga kerap mengikuti konser amal bersama seniman Yogya lainnya.

"Kita dulu belikan sembako untuk yang terdampak Covid. Kadang-kadang kan kalau ada rezeki lebih sedikit aku kasih orang lah yang membutuhkan nggak ada ruginya kita bersedekah sama orang," ujar Ike yang menetap di Wates, Kulon Progo ini.

Meski disibukkan dengan berbagai macam kegiatan, Ike selalu menyempatkan diri untuk mengamen.

Terlebih sudah 20 tahun lebih Ike menggantungkan hidupnya dari aktivitas itu.

Suka duka menjadi pengamen sudah dirasakannya. Yakni sejak dia biasa mengamen di gerbong kereta api sekitar tahun 1998.

Pengalaman tak mengenakkan seperti kucing-kucingan dengan petugas juga pernah ia rasakan.

Pada 2014, Ike mencoba peruntungan mengamen di Malioboro usai pemerintah melarang keberadaan pengamen dan pedagang asongan masuk kereta api. 

"Saya masih tetap ngamen karena saya dibesarkan dengan ngamen, saya juga nggak mau ninggalin nama saya yang dikenal dari ngamen," ujarnya.

Selain ajang mengekspresikan diri, bertemu langsung dengan penggemar juga menjadi motivasi Ike.

Dia berkisah ada beberapa penggemar dari luar Pulau Jawa yang sangat ingin bertemu dengannya ketika berwisata di kota gudeg.

"Dia mengirim pesan di Instagram minta ketemu, kan kasihan. Saya punya prinsip orang pada minta foto dan video aku jalani dengan santai, tidak pernah cemberut, ramah. itulah kelebihan saya di situ," ucapnya. 

( tribunjogja.com )