Berita Bantul Hari Ini

Melonjak, Jumlah Ternak di Bantul yang Suspect PMK sebanyak 272 ekor

Wilayah temuan penyebaran suspect PMK ini cukup beragam mulai dari kapanewon Pleret, Dlingo, Banguntapan dan Pundong.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Shutterstock
Ilustrasi 

Ia mengakui bahwa melalui program inseminasi buatan terjadi peningkatan jumlah kelahiran anak sapi mencapai 30 ribu ekor.

Baca juga: Sebanyak 88 Ternak di Bantul Terindikasi PMK, 13 di antaranya Dinyatakan Positif

Sedangkan kemampuan peternak di Bantul rata-rata memelihara 2-3 ekor, sehingga jika anak sapi sudah berumur 6-8 bulan akan dijual ke luar.  

"Kebanyakan di jual ke luar jadi populasi di Bantul , kenaikan tidak begitu signifikan walaupun jumlah kelahiran cukup besar. Maka kita tidak bisa pungkiri bahwa jagal Bantul potong sapi dari luar Bantul ," tambahnya.

Adapun Paguyuban Pedagang Daging Sapi (PPDS), Segoroyoso, Kabupaten Bantul , mulai menghentikan aktivitas penyembelihan sapi dari Selasa (31/5/2022) hingga Jumat (3/6/2022).

Dari pengumuman yang telah mereka edarkan sejak Senin (30/5/2022) itu mengatakan bahwa apabila pasar sapi masih ditutup maka keputusan ini akan berlanjut sampai pasar sapi dibuka kembali.

Hal itu pun dibenarkan pengurus PPDS Segoroyoso, Arwan Widodo. 

"Belum (melakukan pemotongan). Malam sabtu rapat, memutuskan lanjut mogok atau mulai motong," katanya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved