Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Penyakit PMK Menyebar di DIY, Kemenag Imbau Masyarakat Selektif Pilih Hewan Kurban
Masyarakat yang hendak berkurban, sebaiknya selektif untuk memilih hewan yang akan disembelih pada saat perayaan Iduladha .
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama ( Kemenag ) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat yang hendak berkurban, sebaiknya selektif untuk memilih hewan yang akan disembelih pada saat perayaan Iduladha .
Imbauan itu dimaksudkan agar penularan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) pada hewan ternak dapat diminimalisir.
Penelitian medis memang mengatakan bahwa penyakit PMK tidak dapat menular ke manusia.
Akan tetapi imbauan itu perlu disampaikan supaya situasi tetap kondusif saat Iduladha nanti.
Baca juga: Sebanyak 88 Ternak di Bantul Terindikasi PMK, 13 di antaranya Dinyatakan Positif
"Persiapan kurban seperti biasa, cuma kami mengimbau adanya penyakit mulut dan kaki. Kami minta para warga yang mau kurban untuk bisa selektif agar kurbannya mendapatkan hewan yang betul-betul sehat," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif, dihubungi Kamis (2/6/2022).
Sesuai kalender nasional, perayaan Iduladha tahun ini jatuh pada Sabtu (9/7/2022).
Kemenag DIY siap dilibatkan untuk bersama-sama memantau hewan kurban yang didistribusikan ke DIY.
"Kalau yang pokok kan dari Dinas Kesehatan, dokter hewan. Tapi kalau mungkin kami dilibatkan siap. Intinya itu kan kewenangannya di sana sehingga harapannya yang mau berkurban adalah hewan-hewan yang sudah terekomendasikan tidak terkena penyakit mulut dan kuku," ungkapnya.
Baca juga: Wabah PMK di Kulon Progo Meluas, Total Ada 74 Hewan Ternak yang Positif Terpapar
Masmin menambahkan, adanya PMK ini memang sedikit menjadi kendala bagi masyarakat yang hendak berkurban.
Namun dijelaskan masyarakat tidak perlu panik akan hal itu.
Asalkan hewan kurban dalam kondisi sehat dan menyesuaikan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) maka diharapkan pelaksanaan kurban berjalan kondusif.
"Dan kalau syarat hewan kurban yang baik kan minimal sudah berumur, kemudian hewannya sehat, kan yang terpenting itu. Hewan yang gemuk banyak dagingnya kan yang dimanfaatkan itu," tutupnya. ( Tribunjogja.com )