Wabah PMK di Kulon Progo Meluas, Total Ada 74 Hewan Ternak yang Positif Terpapar
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kulon Progo semakin meluas. Total ada 74 hewan ternak yang positif terpapar penyakit tersebut
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kulon Progo semakin meluas.
Total ada 74 hewan ternak yang positif terpapar penyakit tersebut.
Temuan itu didapatkan dari hasil surveilans yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat.
Baca juga: Mie Ayam Goreng Mekaton , Kuliner yang Wajib Disantap Ketika Berkunjung ke Seyegan Sleman
"Per Selasa (31/5/2022) kemarin, Total ada 74 ternak yang sakit. Setelah Pandowan (Galur), kemudian Banjaroyo (Kalibawang) ada 40 ekor sapi dan 9 ekor kambing. Temon ada 4 ekor sapi dan Girimulyo ada 9 ekor sapi," terang Sudarmanto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Rabu (1/6/2022).
DPP Kulon Progo menyelidiki, ternyata hewan ternak yang terjangkit PMK itu didatangkan dari luar wilayah Kulon Progo.
"Di Galur dulu pengadaan domba informasinya dari Magelang. Kalibawang itu didapatkan dari pemasar asal Muntilan dan Girimulyo dari pedagang besar dari Banyuwangi, Jawa Timur. Ternyata yang Temon sapinya dari Girimulyo yang ternyata pasokan sapinya dari Jawa Timur," katanya.
Dari 74 ekor hewan ternak yang tertular PMK, 1 ekor domba di Pandowan, Galur dilaporkan mati.
Baca juga: Eko Suwanto: Pancasila Harus Jadi Pedoman Penyusunan APBN & APBD untuk Membahagiakan Rakyat
Sementara 11 ekor lainnya diklaim sembuh.
Untuk mengantisipasi meluasnya PMK, DPP Kulon Progo telah menghentikan lalu lintas hewan ternak dari luar wilayah.
"Di Kulon Progo sementara sudah menghentikan keluar masuk ternak. Tapi kenyataannya kadang masuk dari wilayah Nanggulan ratusan sapi. Sehingga lalu lintas hewan yang akan masuk Kulon Progo sulit," ungkapnya. (scp)