KLARIFIKASI Tarif Rp 100 ribu Masuk Gumuk Pasir: Milik Pribadi dan Fasilitas Lengkap, Jadi Wajar
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Parangtritis melakukan penelusuran terkait adanya video yang viral tentang Tarif Rp 100 ribu untuk wisatawan saat
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Parangtritis melakukan penelusuran terkait adanya video yang viral tentang Tarif Rp 100 ribu untuk wisatawan saat akan masuk ke area Gumuk Pasir.
Ketua Pokdarwis Parangtritis , Tri Waldiana menjelaskan, dari penelusurannya, lokasi Gumuk Pasir tersebut ada di Dusun Grogol IV, Kalurahan Parangtritis , Kapanewon Kretek, Bantul .
Pihaknya pun telah melakukan klarifikasi dan menyatakan bahwa lahan tersebut memang milik pribadi dengan sertifikat hak milik atau SHM dengan luas ribuan meter persegi.
Baca juga: Satu Warga Gerbosari Meninggal Dunia Setelah Tertimpa Material Longsor di Kulon Progo
Berbeda dengan Gumuk Pasir lainnya yang merupakan milik Sultan Ground (SG) dan dikelola oleh kelompok masyarakat setempat.
"Sesuai keterangan Rp 100 ribu merupakan harga paket dari pengelola, baik biaya parkir, kamar mandi, gazebo dan untuk pengambilan foto pre wedding, video shooting dan sejenisnya, atau untuk pengambilan video konten,” ujarnya Rabu (1/6/2022).
Ia mengungkapkan, jika melihat dari paket dan fasilitas yang ditawarkan pengelola, maka harga paket Rp100 ribu menjadi wajar.
Terlebih lahan yang digunakan merupakan lahan milik pribadi yang setiap tahun harus membayar pajak. Belum lagi biaya perawatan untuk berbagai fasilitas yang ditawarkan.
"Fasilitas Gumuk Pasir milik pribadi yang dikelola ibu (yang viral di media sosial) itu cukup bagus. Fasilitasnya ada kamar mandi bagus, ruang ganti, fasilitas prewedding, ada gazebonya. Jadi sekalian sewa lahan untuk prewedding. Itu wajar," ungkapnya.
Hanya saja ia menyayangkan penyampaian yang kurang jelas terkait peruntukan Tarif Rp 100 ribu.
Seolah bahwa Tarif tersebut hanya untuk parkir saja.
"Cara penyampaiannya dari pengelola yang kurang tepat sehingga seolah olah harga Rp 100 ribu itu hanya untuk biaya parkir. Padahal itu harga paket. Dari yang mengunggah video juga tidak bertanya terlebih dahulu sebelum masuk,” imbuhnya.
Menurutnya, seharusnya pengelola menawarkan terlebih dahulu pada wisatawan dan memberikan informasi fasilitas apa saja yang didapatkan dengan tarif paket tersebut.
Terkait dengan Gumuk Pasir yang masuk dalam SG, ia mengakui bahwa lokasi itu dikelola oleh kelompok masyarakat di mana wisatawan hanya dikenakan tarif parkir dan kamar mandi.
Fasilitas yang diberikan cukup sederhana seperti kamar mandi seadanya. Kondisi itu berbeda dengan fasilitas yang diberikan oleh ibu yang ada di video viral tersebut.
"Di Gumuk Pasir yang masuk dalam SG, wisatawan bebas berfoto tanpa dikenakan tarif lagi," terangnya.
Baca juga: Tercatat Ada 974 Peserta SBMPTN Tidak Hadir Saat Pelaksanaan Tes UTBK di UNY