GIPI DIY Sebut Industri Pariwisata DI Yogyakarta Sedang Dalam Tren Positif 

Industri pariwisata DIY memiliki tren positif tahun ini. Tentunya hal tersebut juga berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi DI Yogyakarta .

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Industri pariwisata DIY memiliki tren positif tahun ini. Tentunya hal tersebut juga berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi DI Yogyakarta .

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan banyak faktor pemicu, salah satunya adalah libur nasional yang jatuh pada bulan Mei berdekatan dengan akhir pekan. 

"Libur bulan Mei ini kan setelah libur Idulfitri, disambung banyak long weekend. Tentu ini menjadi hal yang positif," katanya, Rabu (01/06/2022).

Baca juga: Jalanan DI Yogyakarta Padat Kendaraan, Dishub DIY: Penggunaan Kendaraan Pribadi Mendominasi

Tren positif masih terjadi hingga September mendatang. Pasalnya banyak wisatawan asing yang mulai berdatangan, khususnya dari Eropa. 

Ia menyebut pada Juni hingga September, banyak wisatawan asal Italia, Spanyol, Belgia, Prancis, dan Belanda.

Sehingga setelah gelombang wisatawan lokal berakhir, disambung dengan wisatawan mancanegara.

"Paling banyak memang Italia dan Spanyol. Dulu sebelum pandemi bulan-bulan itu memang menjadi peak season untuk wisatawan asing. Jadi setelah kemarin wisatawan lokal, langsung disambung dengan wisatawan asing," terangnya.

"Harapannya tren ini bisa terus ditingkatkan. Paling tren positif ini bisa terus dijaga,"sambungnya.

Bobby mengungkapkan setelah pandemi Covid-19 industri pariwisata mengalami perbedaan, salah satunya dari sisi transportasi.

Baca juga: KLARIFIKASI Tarif Rp 100 ribu Masuk Gumuk Pasir: Milik Pribadi dan Fasilitas Lengkap, Jadi Wajar

Banyak pemilik usaha transportasi yang menjual armadanya sehingga armada tidak sebanyak dulu. 

Selain itu, jumlah pemandu wisata saat ini juga berkurang. Banyak pemandu wisata yang akhirnya beralih profesi. 

Dari sisi regulasi, ia berharap adanya kemudahan terutama bagi wisatawan asing. Dengan adanya kemudahan tersebut, diharapkan mempermudah wisatawan asing masuk ke Indonesia.

"Kemarin dari sisi transportasi baik dari pesawat, kereta ada penambahan. Ini baik dan tentunya untuk mensupport recovery," imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved