Melihat Mural Pancasila di Dusun Karangwatu Magelang Sebagai Simbol Keberagaman di Tanah Air
Yulius Iswanto selaku pembuat dan penggagas mural mengatakan, setiap gambar pada muralnya menyiratkan makna tentang pengamalan pancasila.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Bak galeri seni, tembok gang di Dusun Karangwatu, Desa Pucungrejo,Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang disulap menjadi galeri mural yang bernilai artistik.
Terdapat mural berkarakter pewayangan dari tokoh-tokoh kuno Punakawan. Yang dibuat dalam sebanyak sembilan panel disepanjang tembok yang berukuran sekitar 42 meter.
Yulius Iswanto selaku pembuat dan penggagas mural mengatakan, setiap gambar pada muralnya menyiratkan makna tentang pengamalan pancasila.
Sedangkan, dipilihnya karakter wayang Punokawan karena dianggap tokoh yang merakyat.
Baca juga: Mataram Utama FC Berganti Nama, Ini Penjelasan Presiden Klub
"Panel-panel ini menggambarkan pancasila yang saya ilustrasikan dengan wayang, Wayang Pancasila. Pada panel pertama, terdapat gambar arjuna melakukan upacara simbol untuk sila ke-4. Kedua, (karakter wayang) sedang sungkeman itu merupakan simbol dari sila kedua, panel ketiga iti,gotong-royong visualisasi sila-3,"ujarnya saat ditemui di lokasi pada Selasa (31/05/2022).
Ia menambahkan, pada panel keempat menggambarkan wayang Abimanyu sedang menghadap dengan wayang Punokawan dengan latar rumah ibadah agama yang ada di Indonesia memvisualkan pada sila-1, Ketuhanan yang Maha Esa.
Lanjutnya, pada panel kelima tokoh wayang memakai baju adat sebagai visualisasi sila-3, lalu ada yang bermuyawarah sebagai visualisasi sila ke -4.
"Baru, pada panel selajutnya memperlihatkan tokoh wayang menanam pohon tentang kelestarian alam, ini mencakup semua sila. Lalu, Semar sedang mendidik murid-muridnya, mencerdaskan kehidupan bangsa pengamalan sila-3 dan ke-4. Terakhir, gambar burung garuda dengan latar merah putih berarti munculnya pancasila itu, sebagai pusaka yang diperjuangkan para pahlawan,"ujarnya.
Tak hanya tokoh pewayangan saja, pada sisi tembok yang lain dengan ukuran sekitar 25 meter, juga dibuat mural dengan gambar pahlawan nasional Indonesia.
Seperti, perumus Pancasila sebagai landasan negara yakni Soekarno, Soepomo,dan Moh. Yamin.Lalu, tokoh nasional lainnya Cut Mutia, Sultan Hassanuddin, dan Pangeran Diponegoro.
Serta, lambang burung garuda tepat berada di tengah-tengah gambar para tokoh nasional.
"Untuk pahlawan itu perumus Pancasila, kan bertepatan hari pancasila. Supaya balance (seimbang) disebelahnya ditambahkan pahlawan nasional perwakilan dari beberapa daerah,"tuturnya.
Sementara itu, Iswanto menuturkan, membutuhkan 13 hari lamanya untuk menyelesaikan mural tersebut, mulai dari konsep hingga pengerjaan sampai selesai.
Baca juga: Pakar UGM Jelaskan Fenomena Suhu Dingin yang Terjadi di Yogyakarta Beberapa Hari Terakhir
Di mana dalam pengerjaannya, juga turut dibantu oleh warga sekitar dengan bergotong royong.