BUNTUT Penganiayaan yang Menewaskan Pelajar SMP di Yogyakarta
Penganiayaan yang berujung maut itu diduga dilakukan oleh sekelompok remaja yang saat ini masih diburu.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
Sementara itu, ketua RT 34 Rw 08, Bumijo Kidul, Rudi Antono mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di angkringan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Semula dia tidak tahu sama sekali jika ada kejadian dugaan penganiayaan yang mengakibatkan ZWP terjatuh dan meninggal dunia.
Barulah beberapa saat setelah ZWP terjatuh, ia baru mengetahui bahwa pelajar nahas itu baru saja mengalami dugaan penganiayaan oleh salah satu kelompok.
Dia menyaksikan tiga sepeda motor melaju kencang ke arah Jalan Wongsodirjan, atau menuju Jalan P Mangkubumi seusai ZWP bersama temannya terjatuh.
Total ada enam pemuda yang terlihat kabur dengan menggunakan tiga sepeda motor.
"Jadi yang saya tahu itu ada empat motor dari arah Jalan Magelang. Semuanya berboncengan. Yang tiga motor kabur ke arah Jalan Wongsodirjan (menuju Malioboro) sambil teriak "tinggal wae, tinggal wae" (tinggal saja, tinggal saja) " katanya, ditemui di rumahnya, Minggu (29/5/2022).
Semua orang pada Minggu dini hari yang berada tak jauh dari lokasi kejadian terkejut.
"Begitu saya pastikan ke lokasi itu kepala korban sudah penuh darah. Saya sampai menjauh, enggak kuat melihat. Kalau teman satunya yang dibonceng hanya luka lecet," ujarnya.
Melihat kondisi itu, Rudi kemudian menelfon ambulans.
Beberapa saat mobil ambulans pun datang dan melakukan tindakan medis.
Korban saat itu dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Sardjito.
"Pas sesaat kejadian masih hidup, begitu sampai di RS. Sardjito saya ditelfon sopir ambulans kalau korban sudah meninggal," ujarnya.
Diduga ZWP mengembuskan napas terakhirnya saat perjalanan menuju rumah sakit.
Rudi sempat bertanya kepada teman yang dibonceng korban berinisial NSP.
Menurut penuturannya, motor yang dikendarai korban terjatuh lantaran ditendang oleh salah satu pengendara tiga motor yang berhasil kabur.