Pulang Ngaji, Seorang Perempuan Mengaku Jadi Korban Begal Payudara di Kotagede Kota Yogyakarta
Seorang perempuan muda asal Yogyakarta berinisial SA mengatakan bahwa dirinya menjadi korban Begal payudara oleh seorang pengendara motor.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Akan tetapi, SA cukup kaget melihat kejadian itu.
“Jujur, aku nangis di situ. Alhamdulillah, aku bisa lanjut pulang ke rumah dengan selamat tidak kurang dari suatu apapun,” bebernya.
Jarak tempat kejadian perkara dengan rumahnya ternyata tidak jauh, hanya kurang 700 meter saja.
“Pas itu, aku gak pakai kacamata dan malam, aku gak begitu jelas melihat pelaku,” tambah Sa.
Beberapa hal yang dia ingat, pelaku menggunakan motor matic, menggunakan jaket aplikasi layanan pengantar makanan, mantel plastik warna hijau dan helm hitam.
“Nah itu, sayangnya, aku gak sempat lihat plat nomornya ya karena benar-benar gak kelatan dan aku shock juga,” terangnya.
Setelah kejadian, SA segera membaca istighfar dan tidak bisa berbicara banyak.
Setelah itu, pelaku mengendarai motor lurus ke arah selatan.
“Pelaku sempat nengok ke arahku. Tapi lagi-lagi, aku gak bisa lihat jelas muka pelaku dan dia juga bablas aja gitu. Aku pun belok ke gang buat pulang ke rumah,” tambah SA.
Dia tidak menyangka, kejadian ini bisa terjadi pada dirinya.
Ditanya terkait keadaan jalan yang gelap, SA membenarkan, area yang ia lalui memiliki penerangan minim. Ini membuatnya bergidik, mengingat bisa saja kejahatan terjadi saat tiadanya cahaya yang cukup di jalanan.
“Aku pun pakai bajunya tidak yang terbuka. Aku pakai rok, kemeja dan berkerudung juga, karena habis ngaji kan,” ungkapnya.
Baca juga: Liverpool: Konfirmasi Mohamed Salah di Bursa Transfer Pemain Musim Panas
Untuk mencari tahu pelaku, SA sempat bertanya kepada tetangga yang memiliki CCTV di rumahnya.
“Kemarin, aku udah coba telusuri lewat CCTV, tapi sayangnya pelaku tetap gak keliatan jelas, apalagi nopolnya,” kata SA.
Dari situ, ia mengurungkan niat untuk melaporkan kejahatan seksual tersebut ke polisi.
Dia menilai, dirinya masih belum memiliki bukti yang kuat jika ingin membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Yang penting sekarang para perempuan berhati-hati. Pelaku kayak gitu tidak pandang tempat. Asal ada kesempatan, mereka bakal lakuin kejahatan tersebut,” tandas SA. (Ard)