Berita Bisnis Terkini

Imbas Pelonggaran Penggunaan Masker, Penjualan Masker di DIY Turun 20 Persen

Setelah adanya pelonggaran penggunaan masker, penjualan masker turun 20 persen.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Neti Istimewa Rukmana
Pedagang masker sedang menata dagangannya, Rabu (25/5/2022) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sepekan setelah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pelonggaran kebijakan penggunaan masker , ternyata memberikan dampak penurunan terhadap penjualan masker khususnya di Kabupaten Sleman,  DI Yogyakarta

Elvira Vita Auliana (21), karyawan Masker Dhevy Shop tepat di Jalan Magelang kilometer 5,2, Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, mengatakan, setelah adanya kebijakan pelonggaran penggunaan masker , penjualan Masker Dhevy Shop pun mengalami penurunan.

"Waktu kebijakan tersebut keluar sampai saat ini omezet kami menurun. Tetapi, saat sabtu dan minggu kemarin sempat naik," katanya, kepada Tribunjogja.com , Rabu (24/5/2022) siang.

Dikatakannya omzet yang didapatkan saat ini hanya berkisar di antara Rp1.200.000 - Rp1.300.000 per hari. 

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Gakkum Satgas Covid-19 DIY Harap Masyarakat Bijaksana Kapan Harus Lepas Masker

Namun, saat kebijakan tersebut belum ditetapkan pihaknya bisa memperoleh omzet Rp5.000.000 per hari.

Ucapnya, beberapa pelanggan yang masih membeli masker usai kebijakan pelonggaran masker hingga saat ini, ialah orang-orang tertentu.

Artinya, beberapa orang tersebut memilih menggunakan masker dikarenakan rasa nyaman dan juga antisipasi penyebaran penyakit lain yang tidak diinginkan, baik itu flu atau batuk dan pilek.

"Konsumen yang membeli masker saat ini di tempat kami rata-rata orang Kabupaten Sleman saja," sambungnya.

Ditemui secara terpisah, Hanif Dwi Antoro (24), karyawan Grosir Masker Jogja, di Jalan Jambon Nomor 27, Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta , juga mengaku terdapat penurunan penjualan masker di tempatnya.

"Saat ini, penurunan penjualan di tempat kami mencapai 20 persen," katanya.

Baca juga: Dinas Pariwisata DIY : Lepas Masker di Obyek Wisata Harus Disesuaikan dengan Situasi yang Ada

Tetapi, terangnya, penggunaan masker menjadi trend fashion atau bisa terlihat keren bagi para penggunanya.

Sehingga, masih ada beberapa orang, yang menjadi pelanggan setia di tempat tersebut hingga saat ini. 

Ujarnya, beberapa orang dewasa maupun anak-anak dari Kabupaten Sleman serta Kota Yogyakarta masih berkunjung untuk membeli masker di tempat tersebut.

"Ada konsumen yang datang membeli masker untuk digunakan secara pribadi maupun dijual kembali," imbuhnya.

Paparnya, untuk harga masker saat ini pun masih normal sesuai dengan kualitas masker itu dan merek masker itu sendiri.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved