Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 22 Mei 2022: Luncurkan 21 Kali Guguran Lava Pijar dari Tengah Malam Hingga Pagi

Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan 21 kali guguran lava pijar dari tengah malam hingga pagi ini.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
dok BPPTKG
Awan panas guguran Gunung Merapi 19 Mei 2022 pukul 01.59 WIB 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan 21 kali guguran lava pijar dari tengah malam hingga pagi ini.

Hal itu merupakan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB pada Minggu (22/5/2022).

"Teramati 21 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," terang Kepala BPPTKG , Hanik Humaida.

Baca juga: PROFIL Mendiang Achmad Yurianto Eks Jubir Penanganan Covid-19, Awali Karier Jadi Dokter Militer

Hasil amatan visual lain menunjukkan adanya asap kawah bertekanan lemah, berwarna putih, dan berintensitas sedang hingga tebal dari kawah Merapi.

Tingginya menjulang sekitar 50-100 meter di atas puncak kawah.

Gunung setinggi 2.968 mdpl itu juga tercatat mengalami gempa guguran sebanyak 50 kali, gempa hembusan, dan tektonik jauh masing-masing satu kali.

Lebih jauh, untuk kondisi cuaca di sekitar Merapi adalah cerah dan berawan.

"Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-18.6 °C, kelembaban udara 69-98 %, dan tekanan udara 759.4-917.8 mmHg," bebernya.

Menimbang hasil pengamatan itu, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi di level III atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca juga: Rezeki Banter, 9 SHIO Ini Hidup Makmur Beralaskan Harta dan Cinta Minggu 22 Mei 2022

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ungkapnya. (tro) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved