6 Bahaya yang Mengintai Jika Melakukan Hubungan Intim Saat Menstruasi
Baik hubungan seks oral, anal, vaginal, atau segala bentuk kontak kulit-kulit kelamin, semuanya memiliki risiko jika dilakukan selama menstruasi.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Mengutip Everyday Health, gejala infeksi jamur vagina lebih mungkin terjadi seminggu sebelum periode menstruasi dan hubungan seksual selama waktu itu dapat memperburuk gejala. Risiko terkena penyakit menular seksual secara keseluruhan dapat dicegah dengan menggunakan metode kontrasepsi yang tepat, seperti kondom.
Disarankan untuk Anda dan pasangan selalu melakukan hubungan seks yang terlindungi, terlepas dari fase siklus menstruasi.
Baca juga: 5 Posisi Bercinta yang Bisa Bikin Wanita Puas di Ranjang, Mana Favorit Anda?
2. Penyakit radang panggul
Mengutip Myupchar, konsekuensi lain dari hubungan seks tanpa kondom selama menstruasi adalah penyakit radang panggul (PID).
Penyakit ini adalah infeksi pada sistem reproduksi wanita yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan di daerah panggul. Penyakit radang panggul bisa sangat menyusahkan dan bahkan menyulitkan Anda untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Sebuah penelitian mengklaim PID sebagai komplikasi hubungan seksual yang paling mengancam selama menstruasi. Penelitian yang sama merekomendasikan penggunaan kondom pada pasien yang pernah menderita PID di masa lalu dan juga yang berisiko tinggi terkena PID dan berhubungan seksual selama menstruasi.
3. Peningkatan aliran darah menstruasi
Mengutip Myupchar, jika Anda aktif secara seksual selama menstruasi, itu mungkin menyebabkan menstruasi menjadi lebih deras. Alasan di balik itu adalah pecahnya pembuluh darah rahim, yang tersumbat dan rentan rusak selama menstruasi.
Namun, sisi positifnya adalah Anda dapat mengalami siklus menstruasi berhenti lebih dini dalam waktu 1 atau 2 hari setelah hubungan seksual. Hal itu karena semua darah yang harusnya mengalir perlahan untuk jangka waktu yang lebih lama, mengalir lebih deras karena peningkatan kontraksi pada otot-otot rahim yang dirangsang oleh hubungan seksual.
4. Risiko endometriosis
Mengutip Myupchar, endometriosis adalah penyakit ginekologi inflamasi kronis yang bergantung pada hormon. Pada penyakit ini, jaringan lapisan dalam rahim mulai tumbuh di tempat selain rongga rahim, seperti di ovarium.
Endometriosis disebabkan oleh beberapa faktor etiologi. Namun, beberapa peneliti menunjukkan bahwa jumlah kasus endometriosis terjadi 2 kali lipat lebih banyak dari pasien yang melakukan hubungan seks selama menstruasi, dibandingkan yang tidak.
Baca juga: 3 Posisi Bercinta Terbaik yang Bisa Bikin Istri Orgasme
5. Risiko kemacetan panggul
Mengutip Myupchar, seks bisa menjadi cara terbaik untuk mengurangi dan mengelola gejala kemacetan panggul.
Namun, itu hanya akan bermanfaat jika Anda mengalami orgasme. Dalam situasi lain, penetrasi seksual bisa menjadi faktor yang memperburuk kemacetan panggul. Jika Anda terlibat dalam aktivitas seksual dan memiliki sindrom kemacetan panggul, pastikan seks membuat Anda mencapai tingkat kepuasan tertinggi untuk mencegah komplikasi di masa depan.
6. Seks bisa jadi berantakan dan bau
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/hubungan-seks-pasangan.jpg)