Pemda DIY Gelar Pelatihan untuk Dorong Koperasi dan UMKM Naik Kelas

Pemda DIY menggelar pelatihan untuk koperasi dan UMKM di DIY. Tujuannya untuk koperasi dan UMKM di DIY memiliki kecakapan dalam pemulihan ekonomi

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Christi Mahatma Wardhani
Pembukaan pelatihan peningkatan kapasitas koperasi dan UMKM di Hotel The Rich Jogja, Kamis (19/05/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY menggelar pelatihan untuk koperasi dan UMKM di DIY. Tujuannya untuk koperasi dan UMKM di DIY memiliki kecakapan dalam pemulihan ekonomi daerah yang inovatif, kratif, dan berkelanjutan untuk mendorong akselerasi transformasi digital.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan DIY, Tri Saktiana mengatakan ada sekitar 600 koperasi dan pelaku UMKM yang ikut dalam pelatihan tersebut.

Ada beberapa pelatihan yang akan dilakukan, mulai dari peningkatan kualitas produk, peningkatan SDM, kelembagaan, hingga literasi keuangan.

Baca juga: Penumpang KRL Yogyakarta-Solo Tetap Diwajibkan Menggunakan Masker

"Pelatihan peningkatan produk nanti kami akan melakukan tata kelola produk unggulan. Dari sudut SDM akan dilakukan inkubasi bisnis dan startup, peningkatan wirasusah baru dan lainnya. Kemudian ada pelatihan kelayakan usaha perkoperasian, pelatihamerk dan branding. Ada literasi analisis keuangan, hingga digital marketing," katanya saat pembukaan pelatihan di Hotel The Rich Jogja, Kamis (19/05/2022).

Ia berharap pelatihan ini dapat dimanfaatkan oleh koperasi dan UMKM untuk berkembang. 

Dalam pembukaan tersebut, hadir pula Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki .

Ia mengatakan ada 65 juta UMKM di Indonesia, namun masih mikro dan ultra mikro. Sayangnya UMKM tersebut masih belum berkonsep bisnis.

Dengan adanya Kepres kewirausahaan, ia berharap bisa melahirkan 1 juta wirausaha mapan baru dari usaha kecil dan mikro.

Baca juga: Penerbangan Internasional Rute Singapura di YIA Diundur 11 Juni 2022, Dilayani 3 Kali dalam Sepekan

"DIY juga menjadi target, karena DIY memiliki potensi UMKM yang bisa kita tumbuhkan. Kita harus mulai fokus menumbuhkan UMKM masa depan yang punya produk unggulan, yang bsia bersaing dengan produk negara lain," ujarnya.

Ia mengungkapkan salah satu permasalah yang dialami UMKM dalam berkembang adalah suplai bahan baku yang kurang. Hal itu membuat UMKM tidak bisa memenuhi pesanan dalam jumlah besar.

"Ini juga jadi tantangan kita untuk mengelola supaya bahan baku ini bisa dipenuhi. Kadang ketika pesanan banyak tetapi bahan bakunya tidak cukup, ini kan juga jadi masalah. Harus ada pembenahan dari seluruh ekosistem, mulai daripembiayaan, perizinan dan lainnya, termasuk pasar," ungkapnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved