Panen Raya Bawang Merah di Bantul, Harga di Tingkat Pedagang Capai Rp 25 ribu per Kilogram

Petani bawang merah di kawasan pantai selatan Bantul mulai memanen hasil dari masa tanam pertama (MT 1). Oleh pedagang, hasil panen bawang merah

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Murtijo memperlihatkan bawang merah hasil panennya 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - ‎Petani bawang merah di kawasan pantai selatan Bantul mulai memanen hasil dari masa tanam pertama (MT 1).

Oleh pedagang, hasil panen bawang merah kali ini dapat dihargai hingga Rp 25 ribu per kilogram.  

Estu Dwi Subekti, seorang petani dari Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, menyatakan bahwa dirinya kali ini bisa memanen bawang merah dari 200 ru.

Adapun satu ru kurang lebih 14 meter persegi (1x14m).

Di mana ia bisa menjual hasil panennya seharga Rp 25 ribu per kilogram ke pedagang.

Baca juga: Awalnya Janjian untuk Kencan, Pria di Jombang Malah Habisi Wanita Teman Kencannya di Kamar Hotel

Ia mengungkapkan, sepekan yang lalu harga bawang merah ditingkat petani dibeli pedagang Rp 20 ribu per kilogram, namun saat ini pedagang berani membeli Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

"Harga memang baru bagus, pedagang berani membeli dengan harga tinggi. Kalau bawang merahnya kualitasnya super, pedagang berani membeli Rp 30 ribu per kilogram," ujarnya Selasa (17/5/2022).
 
Dengan harga tersebut, ia mengatakan bahwa petani bisa meraup untung banyak.

Jika dihitung biaya produksi untuk menyiapkan lahan, bibit, pupuk, obat-obatan hingga siap panen diperkirakan mencapai Rp 15 ribu per kilogram.

Namun demikian, ia juga mengakui bahwa tak sedikit petani yang hasil panennya kurang bagus karena diserang hama.

Dengan kondisi itu, harga yang ditawarkan pedagang pun tak maksimal.  

"Tapi kalau yang panennya bagus, hama bisa ditanggulangi, pasti untungnya banyak," imbuhnya.

Kondisi anjloknya harga bawang merah memang sempat dirasakan oleh para petani di pantai selatan Bantul.

Seperti yang terjadi di tahun kemarin, di mana harga bawang merah sempat anjlok di angka Rp 10 ribu per kilogram di tingkat pedagang.

Saat itu yang terjadi adalah stok melimpah karena ada panen raya di Jawa Timur namun serapan minim karena dampak dari PPKM level 4. Terlebih saat itu kondisi diperburuk dengan hama ulat yang menyerang tanaman petani di Bantul.

Hama ulat memang menjadi kendala bagi para petani bawang merah.

Seperti yang dirasakan oleh Murtijo. Pria yang juga berprofesi sebagai nelayan ini mengatakan bahwa hasil MT 1 di lahannya kali ini kurang bagus.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Selasa 17 Mei 2022, Cocok Untuk Investasi Masa Depan

Sebab satu bulan sebelum masa panen tanaman bawang merah diserang hama ulat yang menyebabkan daun berkurang. Setelah itu daun kemudian berwarna layu dan akhirnya kuning dan mengering.

"Saya terpaksa panen lebih awal sehingga buah bawang merah ukurannya tidak bisa maksimal,"ucapnya.

Meski kurang beruntung, namun Murtijo mengaku tidak rugi karena saat dipanen harga jual bawang merah masih laku Rp 20 ribu per kilogramnya.

"Hanya impas saja, rugi di tenaga. Ini masih beruntung karena ada petani lainnya yang sama sekali tidak panen karena serangan ulat," tandasnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved