UPDATE Gunung Merapi Senin Pagi Ini : Ada 5 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimum 1,8 Km

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak lima kali dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya,

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak lima kali dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya, Senin (16/5/2022).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah ke arah barat. 

Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 65-94 persen,  dan tekanan udara 654-687 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah,” jelasnya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitufo 3-22 mm berdurasi 16,7-199,8 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 22,5 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved