Kenal Lebih Dekat dengan Prodi Ketahanan Nasional dan Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana UGM
Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi salah satu tempat bonafid untuk melanjutkan studi di Yogyakarta.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Armaidy menambahkan, bagi mahasiswa yang ingin studi ketahanan nasional di SPs UGM, tapi tidak memiliki biaya yang cukup, mereka bisa mencoba mendapatkan beasiswa terlebih dahulu.
“Ada banyak beasiswa untuk sekolah pascasarjana. Ada dari LPDP misalnya, dari kementerian, Kemenpora juga ada. Dasarnya, supaya aktivis itu bisa belajar siap untuk jadi politikus yang baik maupun negarawan yang baik pula. Jangan ragu untuk mendaftar,” tandasnya.
Dia juga memberi pesan, studi ketahanan nasional berkaitan tentang Indonesia. Kekuatan Indonesia bisa didapat dengan mengenal dari dalam diri sendiri dulu.
Hal itu perlu dilakukan agar mampu berdiri bersama negara lain sama tinggi dan juga duduk sama rendah.
Sementara, Ketua Program Studi Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana UGM, Ir Rini Dharmastiti MSc PhD menambahkan, prodi yang ia pimpin merupakan prodi yang baru mekar di tahun 2020.
Sebelumnya, Prodi Teknik Biomedis masih bernama Rekayasa Biomedis dan tidak menjadi prodi sendiri, melainkan minat di bawah Prodi Bioteknologi, pada tahun 2006.
“Kemudian, seiring perkembangan waktu dan kebutuhan, akhirnya menjadi prodi tersendiri pada tahun 2020,” bebernya.
Dia mengatakan, adanya Prodi Magister Teknik Biomedis di SPs UGM ini bisa menjadi upaya untuk mengatasi ketergantungan negara dari impor produk alat kesehatan.
“Kuncinya di kemandirian bangsa di alat kesehatan. Kalau perkara SDM, kita mampu, kita bisa untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan alat-alat kita sendiri,” bebernya.
Rini mengungkap, di Prodi Magister Teknik Biomedis ini memberikan banyak studi baru untuk mahasiswa yang memang tertarik.
Hal ini lantaran input mahasiswa di prodi tersebut berasal dari banyak fakultas, termasuk Matematika dan IPA, Kedokteran, Biologi bahkan Kedokteran Hewan.
Menurutnya, hal tersebut bisa menciptakan kolaborasi untuk mendapatkan satu cita-cita luhur untuk bisa memenuhi kualitas kesehatan masyarakat.
“Ya, kita akan belajar banyak hal, misal kalau mahasiswa dari teknik, dia harus belajar anatomi tubuh dan dia harus tahu biomedis. Begitu juga mahasiswa dari Kedokteran, maka harus belajar matematika,” terangnya.
Ia mengungkap, Prodi Magister Teknik Biomedis ini juga menawarkan dua program untuk mahasiswa, yakni by course dan by research.
Baca juga: Ini Penjelasan BMKG Staklim Sleman Tentang Suhu Panas yang Terjadi di DI Yogyakarta
By course, kata dia, mahasiswa wajib menyusun tesis. Kemudian, by research, artinya mahasiswa wajib melakukan penelitian.