Berita Gunungkidul Hari Ini

BMT Ummat Wonosari Bantu Warga Membutuhkan Lewat ATM Beras

BMT Ummat tergerak untuk membantu warga sekitar yang ternyata sebagian kurang mampu secara ekonomi, ditambah terdampak pandemi.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
ATM Beras di BMT Ummat Wonosari, Gunungkidul. Warga penerima bisa mendapatkan beras secara gratis, hasil donasi para pegawai hingga nasabah BMT Ummat. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jumat (13/05/2022) siang, sejumlah warga tampak mengantre di depan bilik kaca yang berada di Kantor BMT Ummat Wonosari , Gunungkidul .

Tampak di atas bilik tersebut, terpampang tulisan ATM Beras .

Cara menggunakannya pun nyaris sama dengan mesin ATM pada umumnya.

Alih-alih uang, yang keluar justru beras yang kemudian diambil lalu diserahkan pada warga penerima.

Sarinah, seorang warga, mengatakan sudah 2 tahun ini menjadi penerima bantuan beras dari BMT Ummat .

Beras tersebut diterima secara gratis.

Baca juga: Harga Ternak di Gunungkidul Melorot, Imbas Merebaknya Isu PMK

"Sangat membantu sekali, selama 2 tahun terakhir saya sama sekali tidak beli beras, cukup dari sini," kata warga Pedukuhan Tawarsari, Wonosari ini.

Menurut Sarinah, tiap minggunya ia mendapat 3 kilogram (kg) beras .

Setiap hari Jumat seperti ini, mulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB, ia akan datang sambil membawa kartu ATM Beras tersebut.

Ia pun mengaku tak kesulitan dalam menggunakan kartu tersebut.

Cukup ditempel pada bagian pemindai di mesin, dan beras pun langsung tertuang sesuai kebutuhan.

"Saya harap program seperti ini ada terus, sangat membantu saya yang ikut terdampak pandemi," ujar Sarinah.

Manajer Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Ummat , Dwi Dewi Diastini mengatakan program ATM Beras khusus diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu secara ekonomi.

Mereka kebanyakan tinggal di sekitar kantor BMT Ummat . Sejauh ini, total ada 70 KK (Kepala Keluarga) yang jadi bagian dari program ATM Beras , di mana tiap KK mendapat 2 sampai 3 kg beras tiap minggu.

Baca juga: Permintaan Bapok di Gunungkidul Meroket Selama Lebaran Tahun Ini

"Beras yang diterima menyesuaikan dengan kebutuhan tiap KK, salah satunya jumlah anggota keluarga," jelas Dewi.

ATM Beras BMT Ummat pertama kali diinisiasi pada 2020 lalu.

Pihaknya tergerak untuk membantu warga sekitar yang ternyata sebagian kurang mampu secara ekonomi, ditambah terdampak pandemi.

Menurut Dewi, program ATM Beras diluncurkan dengan donasi murni dari para pegawai BMT Ummat sebagai muzakki tetap.

Namun ada pula muzakki tidak tetap yang ikut terlibat, mulai dari anggota keluarga pegawai hingga rekan-rekannya.

"Donasinya bisa berupa uang tunai atau langsung beras," ujarnya.

Dewi mengatakan pihaknya tak ingin main-main dengan program ini. Sebagai bukti, beras yang diberikan adalah kualitas yang bagus, dengan harga minimal Rp 12 ribu per kg.

Baca juga: Membludak, Jumlah Wisatawan Kunjungi Kawasan Pantai Gunungkidul 4 Kali Lipat

Kini, para nasabah BMT Ummat turut andil dalam gerakan tersebut. Ia mengungkapkan hingga 2021 lalu, dana yang digunakan untuk program ATM Beras ini sudah mencapai lebih dari Rp 100 juta.

"Ini sudah sesuai dengan tujuan kami sejak awal BMT Ummat berdiri, yaitu bagaimana agar warga sekitar bisa merasakan manfaatnya," kata Dewi.

Ia pun berharap semakin banyak donatur yang terlibat dalam program ATM Beras .

Sebab dengan demikian, akan semakin banyak pula warga kurang mampu yang bisa mendapat bantuan pokok tersebut.

Dewi berangan-angan program ATM Beras ini bisa menyentuh seluruh warga yang membutuhkan di Gunungkidul .

Bahkan bisa menambah unit mesin ATM Beras yang digunakan.

"Kalau mesinnya bisa ditambah, maka pengambilan berasnya bisa dilakukan setiap hari sesuai jadwal yang diberikan pada tiap penerima," jelasnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved