Berita Gunungkidul Hari Ini

Antisipasi PMK, Lalu Lintas Ternak ke Gunungkidul Diperketat

Para peternak hingga pedagang juga sudah diimbau agar tidak membeli ternak dari luar daerah untuk sementara ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Pemeriksaan kesehatan hewan di Pasar Hewan Siyono, Playen, Gunungkidul pada Jumat (13/05/2022). Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) setempat kini mengantisipasi potensi masuknya PMK ke wilayahnya. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul mulai mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) pada ternak di wilayahnya.

Apalagi penularan penyakit ini disebut sudah merambah Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, DPKH Gunungkidul , Retno Widyastuti mengatakan jalur lalu lintas ternak kini diperketat dengan adanya potensi PMK .

"Terutama yang berbatasan langsung dengan Jateng seperti Kapanewon Girisubo, Rongkop, dan Semin," jelas Retno ditemui di Pasar Hewan Siyono, Playen, Jumat (13/05/2022).

Baca juga: Marak Penyebaran PMK, Disperindag DIY Pantau Proses Distribusi Daging Hewan Ternak 

Menurutnya, 3 wilayah ini paling berisiko menjadi pintu masuk penularan PMK .

Pos lalu lintas ternak yang berada di Ngawen dan Ponjong pun turut dipantau ketat, di mana prosesnya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP).

Para peternak hingga pedagang juga sudah diimbau agar tidak membeli ternak dari luar daerah untuk sementara ini.

Sebab ada kemungkinan ternak yang dibeli membawa penyakit yang berasal dari virus tersebut.

"Kami minta agar mereka tidak tergiur oleh harga murah dari ternak yang dijual asal luar," ujar Retno.

DPKH Gunungkidul saat ini sudah membentuk Tim Unit Reaksi Cepat (URC) penanganan PMK .

Satu di antara kegiatan dilakukan pada pagi ini, di mana sejumlah hewan ternak di Pasar Siyono diperiksa kondisi kesehatannya.

Menurut Retno, PMK berpotensi menyerang hewan berkuku belah.

Adapun gejala yang terlihat seperti demam, air liur kental, gelisah, hingga tidak bisa berdiri lantaran kesakitan pada kakinya.

Baca juga: Guru Besar FKH UGM : Hentikan Lalu Lintas Ternak di Daerah Wabah PMK

"Tapi sejauh ini, berdasarkan hasil pemeriksaan, belum ada tanda mencurigakan mengarah ke PMK di Gunungkidul ," katanya.

Kepala DPKH Gunungkidul , Wibawanti Wulandari mengatakan saat ini pemantauan ke seluruh pasar hewan kini lebih digencarkan. 

Pelaksanaannya kini dilakukan setiap hari.

Tim URC pun disiagakan di seluruh kapanewon lewat Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).

Tim inilah yang akan banyak terjun langsung untuk melakukan pemantauan ke pasar hewan.

"Koordinasi juga kami lakukan dengan provinsi, terutama mengantisipasi masuknya ternak dari luar daerah ke Gunungkidul ," kata Wibawanti.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved