Gula Darah
Awas Diabetes Mengintai! Catat, Segini Batasan Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh
Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Rina Eviana
Tribunjogja.com -Gula darah tinggi merupakan salah satu gejala diabetes. Agar terhindar dari penyakit diabetes sebaiknya Anda mengetahui berapa batas kadar gula tubuh yang normal dan tetap bisa menjaganya.
Apalagi bagi Anda yang didiagnosa diabetes. Menjaga gula darah tetap di kisaran normal membantu Anda mengendalikan penyakit ini.
Pun bisa mengurangi komplikasi yang ditimbulkan.
Apa sebenarnya gula darah itu?
Mengutip Helo Sehat, gula darah merupakan molekul gula sederhana alias glukosa yang menjadi sumber energi utama untuk setiap sel dan jaringan tubuh.
Glukosa dihasilkan dari proses pencernaan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, buah-buahan, dan camilan yang mengandung gula.
Setelah karbohidrat dipecah menjadi glukosa, molekul gula ini akan dialirkan dalam darah untuk diproses menjadi energi bagi sel-sel tubuh.
Namun, sel tubuh tidak dapat langsung mengubah glukosa menjadi energi. Dalam proses ini, Anda membutuhkan peran insulin.
Insulin merupakan hormon dari pankreas yang membantu penyerapan glukosa oleh sel tubuh. Hormon ini dilepaskan saat gula darah meningkat.
Fungsi insulin adalah untuk menjaga agar gula darah tetap dalam rentang normal, tidak terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia).
Adanya gangguan insulin bisa membuat tubuh sulit menjaga kadar gula dalam darah tetap normal. Jika dibiarkan, hal ini bisa berujung menjadi penyebab diabetes.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri dan Tanda yang Muncul dari Tubuh Ketika Anda Kelebihan Gula Darah
Berapa batas gula darah yang normal dalam tubuh?
Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
-Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
-Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
-Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
-Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.
Kadar gula darah di atas rentang tersebut mengindikasikan prediabetes atau diabetes.
Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum tergolong sebagai diabetes.
Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).
Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di bawah 70 mg/dL.
Mengalami salah satu dari kondisi tersebut menandakan bahwa kadar glukosa darah Anda sudah tidak lagi normal.
Kadar gula darah bisa naik-turun, tergantung dengan pola makan, aktivitas fisik sehari-hari, efek samping obat, dan faktor-faktor lainnya.
Pada umumnya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dalam waktu cepat.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menurunkan Gula Darah Tanpa Minum Obat Kimia
Tanda-tanda kadar gula darah naik
Berikut ciri-ciri gula darah tinggi yang perlu Anda waspadai, mengutip Self:
1. Lemas atau kelelahan
Gampang lelah merupakan salah satu gejala awal gula darah tinggi yang cukup umum. Lemas atau kelelahan tidak hanya dialami penderita diabetes semata. Orang tanpa diabetes juga bisa merasa lemas setelah mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti gula dalam jumlah besar. Namun, waspadai jika rasa lemas atau kelelahan muncul terus-terusan atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Pandangan kabur
Kadar gula darah tinggi juga bisa memengaruhi indra penglihatan dan memicu pandangan kabur. Kondisi ini disebabkan kelebihan gula bersama dengan air terjebak di lensa di bagian tengah mata.
3. Haus terus-menerus
Haus terus-menerus merupakan efek dari sering kencing. Karena tubuh mengeluarkan banyak cairan, praktis tubuh jadi haus untuk memberikan kode pada tubuh agar tidak dehidrasi. Semakin sering kencing, rasa haus pada penderita gula darah tinggi juga semakin sering.
4. Mual, muntah, bingung
Saat organ liver tidak bisa menggunakan gula darah untuk sumber energi, tubuh mulai memecah lemak sebagai bahan bakar penggantinya. Kondisi ini jika terkadang bisa membuat darah menjadi asam. Gejala gula darah tinggi yang langka ini di antaranya mual, muntah, bingung, sakit perut, sesak napas, sampai napas berbau tak sedap. kalau tidak segera mendapatkan penanganan medis tepat, gula darah tinggi yang sudah masuk fase ketoasidosis diabetik ini bisa berdampak fatal.
5. Sering kencing
Ketika kandungan gula darah terlalu tinggi, ginjal otomatis akan mengeluarkan lebih banyak gula dari tubuh. Salah satu caranya dengan kencing. Tak pelak, penderita penyakit gula darah tinggi lebih sering kencing ketimbang dalam kondisi normal.
6. Sakit kepala
Sering kencing ditambah haus bila diabaikan bisa memicu dehidrasi. Gejala dehidrasi salah satunya yakni sakit kepala.
7. Sakit gigi
Kadar gula darah tinggi juga dapat mencemari air liur sampai ke darah. Kondisi ini rentan memicu tumbuhnya bakteri, termasuk di mulut. Jika bakteri jahat tersebut bertemu dengan sisa makanan dan plak, seseorang bisa terkena gangguan gigi dan mulut seperti gusi bengkak, radang gusi, sampai gigi berlubang.
8. Tangan dan kaki sering kesemutan
Tanda gula darah tinggi yang perlu diwaspadai lainnya yakni tangan dan kaki kesemutan. Kondisi ini dipengaruhi rusaknya saraf atau neuropari karena kadar gula darah tinggi.
9. Rentan infeksi
Kadar gula darah tinggi bila tidak ditangani lambat laun bisa melemahkan respons daya tahan tubuh. Salah satu imbasnya, tubuh jadi sulit melawan infeksi, sering terkena infeksi, infeksi tak kunjung sembuh, atau infeksi berdampak serius. Infeksi yang sering dialami penderita diabetes wanita, misalnya, infeksi jamur.
10. Luka susah sembuh
Gejala gula darah tinggi lainnya adalah proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat. Kondisi ini dipengaruhi gula darah tinggi yang mengganggu aliran darah, sehingga sistem peredaran darah terganggu. Bila muncul ciri-ciri gula darah tinggi di atas, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter. (*/Kompas.com)