Capaian Vaksinasi Booster di Kabupaten Bantul Masih Rendah
Selama Ramadan kemarin Dinas Kesehatan tetap membuka layanan vaksinasi Covid-19. Namun demikian, capaian vaksinasi dosis ketiga
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Selama Ramadan kemarin Dinas Kesehatan tetap membuka layanan vaksinasi Covid-19.
Namun demikian, capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kabupaten Bantul masih rendah. Dinkes pun akan terus menggenjot vaksinasi pasca Lebaran.
Data pada Selasa (10/5/2022) kemarin, capaian vaksinasi dosis tiga sebanyak 144.263 atau 19,18 persen dari target sasaran 752.225. Meski capaian vaksinasi booster rendah, namun untuk vaksin dosis 1 dan 2 angkanya cukup tinggi.
Baca juga: Pakar Hukum UIN SUKA: Jangan Ada Titipan Kelompok Politik di Penunjukan Penjabat Kepala Daerah
Untuk dosis 1, capaiannya sebesar 789.258 atau 87,76 persen dari target sasaran 899.352. Sementara capaian vaksin dosis 2 sebanyak 757.041 atau 84,18 persen dari jumlah target yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja menilai masih rendahnya capaian vaksin booster disebabkan persepsi masyarakat yang mengira vaksinasi lengkap hanya dua dosis saja.
"Kalau saya deteksi, pemahaman masyarakat itu karena narasi yang selalu dibangun, vaksinasi lengkap itu satu dan dua," ucapnya Rabu (11/5/2022).
Menurutnya, tinggi vaksinasi dosis 1 dan 2 lantaran itu juga menjadi syarat kegiatan tertentu, seperti syarat mendapat bantuan, akses layanan administrasi dan pemerintah hingga masuk mal.
Ia menyatakan bahwa vaksin booster sempat naik lantaran dipakai untuk syarat mudik, sehingga bagi mereka yang tidak mudik merasa tidak perlu untuk mendapatkan suntikan vaksin booster.
Dengan masih rendahnya capaian vaksin booster, Agus pun menyarankan penerima BLT harus terlebih dahulu melakukan vaksinasi booster. Mandatori vaksinasi booster ini telah dibicarakan dengan Sekda Bantul.
"Kita sudah bertemu pak Sekda untuk kemudian coba pada saatnya kita akan melakukan mandatori. Bahwa semua layanan administrasi pemerintahan, kita mungkin sarankan booster. Semata-mata untuk melindungi masyarakat dan kita semua. Supaya kasus yang turun ini dapat kita pertahankan," terangnya.
Sebenarnya, upaya menggenjot capaian vaksinasi telah dilakukan bahkan pada saat bulan puasa kemarin, yakni dengan menggelar vaksinasi ngabuburit. Pos vaksinasi lebaran pun juga diaktifkan untuk mengantisipasi kebutuhan pemudik maupun warga yang membutuhkan booster.
Baca juga: Masih Belum Bergerak Menentukan Arah, Mataram Utama FC Menanti Kepastian Liga 2 dari PSSI
"Puasa itu kita tidak berhenti vaksinasi, tetap jalan. Bahkan ada ide-ide segar di puasa itu dengan vaksin ngabuburit yang dilakukan pada saat sore sampai dengan malam hari," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengungkapkan, saat ramadan vaksinasi dilakukan dua sif, pagi dan sore saat ngabuburit dengan rata-rata 250-300 orang per shift. Justru vaksinasi ngabuburit yang dilakukan Puskesmas bisa menarik warga lebih banyak, mencapai 500 orang per hari.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan vaksinasi, sampai hari ini kami pastikan semua fasyankes di Bantul masih dibuka. Mulai dari rumah sakit hingga puskesmas," tandasnya. (nto)