Berita Bantul Hari Ini
RSUD Panembahan Senopati Siapkan ICU dan Ruang Rawat untuk Anak yang Terpapar Hepatitis Akut
Jika dibutuhkan maka rumah sakit siap melakukan konversi untuk menjadi tempat penanganan kasus hepatitis akut ini.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis akut di Kabupaten Bantul .
Namun demikian, Dinkes Bantul telah menyiapkan langkah antisipasi terutama menyiapkan ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati dan tenaga kesehatannya.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan konversi ruangan pada saat dibutuhkan untuk penanganan kasus hepatitis akut ini, sama seperti saat melonjaknya kasus Covid-19 .
Baca juga: RS Panembahan Senopati Resmikan Gedung Ponek untuk Cegah Kematian Ibu dan Bayi
"Terutama RSUD Panembahan Senopati yang merupakan rumah sakit pemerintah, siap melakukan konversi sesuai dengan perkembangan kasus," terang pria yang juga Plt Dirut RSUD Panembahan Senopati Selasa (10/5/2022).
Kepala bidang keperawatan dan penjaminan mutu RSUD Panembahan Senopati , Florentina Sita Murti menyatakan, bahwa sama seperti penanganan kasus Covid-19 , jika dibutuhkan maka rumah sakit siap melakukan konversi untuk menjadi tempat penanganan kasus hepatitis akut ini.
Sejauh ini penyakit hepatitis misterius ini menjangkit anak usia 1 bulan hingga 16 tahun, maka dari itu pihaknya telah menyiapkan 27 tempat tidur di bangsal.
Kemudian untuk ICU ada sembilan tempat tidur.
"Khusus untuk NICU kita ada 10 tempat tidur, dan ditambah 5 untuk khusus Covid-19 . Meskipun yang untuk Covid-19 saat ini tidak terpakai, kemudian HCU anak ada 2, ruang perinatal ada 20," terangnya.
Baca juga: Waspadai Gejala Lanjutan Hepatitis Akut, Segera ke Puskesmas Jika Alami Keluhan Ini
Selain ruang perawatan, pihaknya juga menyiapkan laboratorium untuk melakukan testing sampel pasien, termasuk juga bekerjasama dengan laboratorium rujukan.
Menurutnya kesiapan laboratorium ini yang memegang peranan dalam mendeteksi suatu penyakit, selain memeriksa gejala-gejala yang muncul.
"Pada dasarnya tatalaksana sama dengan hepatitis yang lain, cuma penyebabnya yang belum tahu, dan memburuknya lebih cepat. Karena ini terjadi pada anak-anak maka perlu ditingkatkan kewaspadaannya," tandasnya.
Termasuk mobilisasi tenaga-tenaga kesehatan. Jika memang ditemukan kasus hepatitis akut dan terjadi peningkatan jumlah kasus, maka pihaknya akan mobilisasi tenaga kesehatan untuk membantu melakukan penanganan.( Tribunjogja.com )