Pilpres 2024 : Analisis Pengamat Politik soal Isu Duet Prabowo-Puan, Ganjar-Erick dan Anies-AHY
Dalam beberapa hari terakhir, mulai muncul wacana pasangan calon presiden dan wakil presiden atau Capres-Cawapres di Pilpres 2024
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Isu seputar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai santer beredar di kancah politik tanah air.
Di antaranya adalah terkait isu-isu duet sejumlah tokoh politik yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Belum ada yang 100 persen pasti bakal menjadi duet dalam kontestasi Pilpres 2024.
Meski demikian, beberapa isu dan wacana duet pasangan tersebut tetap menarik untuk disimak.
Seperti contohnya dalam beberapa hari terakhir, mulai muncul wacana pasangan calon presiden dan wakil presiden atau Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Di antaranya pasangan Prabowo Subianto - Puan Maharani, Ganjar Pranowo - Erick Thohir serta Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Mengomentari hal itu, Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Dicky Pelupessy menilai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus menunjukkan adanya kecocokan.
"Sehingga calon pasangan tersebut dapat saling melengkapi. Sebagai seorang pemimpin politik, harus memiliki motif berkuasa dan menjadi pemenang," kata Dicky dalam keterangannya yang diterima, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, masyarakat membutuhkan pemimpin yang berprestasi cemerlang.
Karena dengan prestasi masyarakat bisa memiliki harapan semua janji politik capres cawapres ketika mereka maju di pilpres dapat terwujud.
"Sehingga antinya akan menjadi pemimpin bisa mewujudkan cita-cita bangsa dan masyarakat Indonesia. Seperti menjadi negara yang unggul, bangsa pemenang, bangsa yang dihargai serta dihormati. Sehingga semua cita-cita tersebut dapat tertuang dalam indikator politik, ekonomi dan sosial," kata dia.
Dicky mencontohkan pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir menurutnya sangat menarik.
"Ganjar sebagai seorang politikus tulen yang membangun karier politiknya dari bawah hingga bisa meraih jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah, semmentara Erick memulai karirnya dari pengusaha. Setelah sukses menjadi pengusaha, ia mulai masuk ke pemerintahan sebagai Menteri BUMN," ujar dia.
Sementara untuk pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani, kata dia, memang memiliki modal politik yang kuat.
Kalau sama-sama kuat, harusnya saling melengkapi dan menguatkan.