Berita Kesehatan
Tips Agar Tak Tertular Hepatitis Akut Misterius Sebagaimana Rekomendasi Dokter Anak
Gejala hepatitis akut misterius biasanya berupa sakit perut, diare, muntah dan peningkatan kadar enzim hati hingga kulit menguning.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta , Dr dr FX Wikan Indrarto SpA menjelaskan tentang penyakit hepatitis akut yang memicu kekhawatiran masyarakat.
Apalagi pada bulan April 2022, juga ada tiga pasien anak di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo meninggal dunia dengan dugaan terkena hepatitis akut.
Tiga anak itu meninggal dalam kurun waktu berbeda, dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
“Hepatitis akut, atau peradangan hati ini ditandai dengan peningkatan kadar enzim dalam darah,” katanya kepada Tribunjogja.com , Sabtu (7/5/2022).
Gejala hepatitis akut
Dia menjabarkan, gejala yang terlihat biasanya berupa sakit perut, diare, muntah dan peningkatan kadar enzim hati hingga kulit menguning.
Sebagian besar kasus, kata dia, tidak mengalami demam.
“Di penyakit hepatitis akut ini, berdasarkan penjelasan WHO, virus umum yang menyebabkan hepatitis akut atau virus hepatitis A, B, C, D dan E belum terdeteksi,” katanya.
Namun demikian, Adenovirus telah terdeteksi setidaknya di 74 kasus dengan pengujian molekuler. Kemudian, 18 kasus telah teridentifikasi sebagai tipe F 41.
Selanjutnya, Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 telah teridentifikasi dalam 20 kasus yang diuji. Sekitar 19 kasus terdeteksi dengan koinfeksi Sars-CoV-2 dan Adenovirus.
“Sementara ini, Adenovirus masih menjadi salah satu hipotesis utama sebagai penyebab hepatitis akut, tapi tidak sepenuhnya mampu menjelaskan tingkat keparahan klinis seperti ini,” ujar Wikan.
Mengapa? Hal ini karena infeksi Adenovirus tipe 41 di manapun sebelumnya, tidak pernah menyebabkan keparahan klinis semacam ini.
Adenovirus, dikatakannya, adalah virus umum yang biasanya hanya menyebabkan infeksi ringan yang dapat sembuh sendiri.
Virus ini menyebar antar anak dan juga sering menyebabkan gangguan pernapasan, gastroenteritis (radang lambung atau usus), konjungtivitis (mata merah), dan sistitis (infeksi kandung kemih).
“Dari laporan WHO, sebagian besar anak yang terkena hepatitis akut ini belum menerima vaksinasi Covid-19. Jadi, hipotesis yang terkait dengan efek sampingd ari vaksin Covid-19 saat ini belum terdukung,” terangnya.
Tips mencegah tertular hepatitis akut
Dalam hal pencegahan, Wikan mengungkap, secara umum anak-anak wajib untuk diajarkan cara mencuci tangan yang benar dilakukan secara teratur.