Kuliner Jogja

Diserbu Wisatawan Kaliurang, Pak Go Potong 32 Kelinci

Banyaknya wisatawan yang mampir ke warungnya membuatnya kewalahan memenuhi pesanan. Terlebih bahan baku kelinci tidak mudah didapatkan.

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Penjual sate kelinci, Gogo yang sudah berjualan sejak 1998 di Kaliurang, Sleman, Rabu (03/05/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain jadah tempe, kuliner lain yang menjadi kekhasan Kaliurang, Sleman, adalah sate kelinci.

Di kawasan Telaga Putri, ada banyak warung yang menjajakan sate kelinci, salah satunya Sate Kelinci Pak Go.

Penjual sate kelinci Pak Go, Gogo (52) mengatakan Idulfitri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, ia memilih tidak berjualan, selain karena ada pelarangan mudik, ada aturan pembatasan kegiatan masyarakat.

Baca juga: H+1 Idulfitri, Kaliurang Diserbu Wisatawan

"Saya kan jualan mengikuti permintaan. Kalau saya buka, tetapi orang yang berkunjung tidak ada kan sia-sia juga. Makanya tahun lalu tutup,"katanya, Selasa (03/05/2022).

Ia bersyukur tahun ini ada pelonggaran kebijakan, dan diperbolehkan mudik. Dampaknya wisata kembalii bergeliat, dan ia bisa berjualan.

"Kemarin saat Lebaran sepi, tetapi H+1 ini mulai ramai. Kemungkinan sampai selesai cuti bersama masih ramai,"sambungnya.

Banyaknya wisatawan yang mampir ke warungnya membuatnya kewalahan memenuhi pesanan. Terlebih bahan baku kelinci tidak mudah didapatkan.

Hingga siang hari, ia sudah menyembelih sekitar 32 kelinci. Masih ada 11 kelinci hidup yang belum disembelih.

"Pesanan banyak sekali. kalau kelinci yang paling kecil bisa jadi 20 tusuk, kalau yang besar bisa jadi 80 tusuk. Kalau Idulfitri seperti ini agak susah cari bahan bakunya (kelinci). Tetapi karena sudah ada jaringan ya selalu dapat,"bebernya.

Baca juga: Ini Rute Rekayasa Lalu Lintas Jika Terjadi Kemacetan Menuju Candi Prambanan

Salah satu pelanggan Sate Pak Go, Fika Yudhantara (32) tertarik menjajal sate kelinci Pak Go karena penasaran. Berbeda dengan warung sate kelinci lainnya, Pak Go menggantung kelinci yang sudah disembelih.

"Tertarik karena kelincinya digantung, jadi tahu kalau sate kelinci asli. Tadi juga lihat kelinci yang masih hidup, tidak khawatir dicampur daging ayam,"ujarnya.

(maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved