Gunung Merapi Keluarkan 5 Kali Guguran Lava Pijar di Hari Pertama Lebaran 2022

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Joko Widiyarso
Tribunjogja/Almurfi Syofyan
ILUSTRASI: Seorang warga melintas di lereng gunung Merapi di Desa Balerante, Kemalang, Klaten beberapa waktu lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya, Senin (2/5/2022).

Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara 15-19 °C, kelembaban udara 68-92 persen, dan tekanan udara 758.9-918 mmHg.

“Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” ujarnya.

Foto diambil saat Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik pada 28 Oktober 2021.
Foto diambil saat Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik pada 28 Oktober 2021. (AGUNG SUPRIYADI / AFP)

Gempa guguran terjadi sebanyak 24 kali dengan amplitudo 3-42 mm berdurasi 58,6 - 199,5 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 13 kali dengan amplitudo 3-14 mm, S-P: 0,4-0,6 detik berdurasi 5,2-8,8 detik.

Vulkanik dangkal terjadi 3 kali dengan amplitudo 21-75 mm berdurasi 10,6-12,4 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di Level III Siaga,” ujarnya.

Dia mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegasnya. 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved