Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Serahkan Ratusan SK Pengangkatan Baru, Bupati Abdul Halim: PPPK Bagian Penting Birokrasi

Penyerahan SK Pengangkatan PPPK tersebut diberikan setelah melalui proses panjang, yang akhirnya para peserta lolos menjadi PPPK

Penulis: Agus Wahyu | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Bupati Bantul menyerahkan SK Pengangkatan PPPK di Pendopo Manggala Parasamya Kabupaten Bantul, Jumat (22/4/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan 688 Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kabupaten Bantul Pendopo Manggala Parasamya, Jumat(22/4/2022). 

Penyerahan SK Pengangkatan PPPK tersebut diberikan setelah melalui proses panjang, yang akhirnya para peserta lolos menjadi PPPK. Mereka pun siap mengemban amanah baru yang diharapkan dapat turut serta mewujudkan cita-cita Bantul, yakni masyarakat harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.

Bupati Bantul berpesan kepada PPPK yang baru diangkat, agar menjalankan amanah dengan baik dan penuh tanggung jawab.

“Sebab Anda, adalah orang-orang terpilih di antara ribuan pelamar yang ikut berjuang mendapatkan posisi yang sama. Kesempatan ini tak boleh disia-siakan ataupun disepelekan. Apalagi, PPPK merupakan bagian penguatan dan bagian penting birokrasi Pemkab Bantul demi terwujudnya pemerintahan yang bersih, akuntabel, efektif, efisien, serta menghadirkan pelayanan yang prima,” pesan Abdul Halim secara tegas.

Selain itu, lanjutnya, lantaran seluruh PPPK di Kabupaten Bantul merupakan guru, Bupati Bantul juga memberi penekanan lain tentang pentingnya peran guru dalam mewujudkan generasi muda Bantul yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkepribadian Indonesia.

Bupati Bantul menyerahkan SK Pengangkatan PPPK di Pendopo Manggala Parasamya Kabupaten Bantul, Jumat (22/4/2022)
Bupati Bantul menyerahkan SK Pengangkatan PPPK di Pendopo Manggala Parasamya Kabupaten Bantul, Jumat (22/4/2022) (ist)

“Guru adalah pahlawan tanda jasa. Karena itu, guru harus bisa menghadirkan pelayanan pendidikan kepada murid sebaik-baiknya. Agar dapat terjadi transfer ilmu yang baik juga. Karena cerdas saja tak cukup. Kalau hanya pintar tapi tidak punya moral dan karakter yang baik, tentu tak bisa memberi kemanfaatan bagi lingkungan sekitar,” ucapnya.

“Sama disebutkan dalam istilah jawa, guru iku digugu dan ditiru. Maka, guru berkewajiban menjadi suri tauladan yang bijak untuk murid, sehingga tercipta pula generasi masa depan yang apik,” sambung Abdul Halim. (ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved