Polda Papua : KKB Papua Semakin Terjepit dan Panik

Total, ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Egianus Kogoya, Pimpinan Kelompok Kriminal Bersejata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua. 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Kepolisian menyebut saat ini Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Puncak semakin terjepit, bahkan panik dengan melakukan serangan sporadis kepada aparat keamanan maupun warga sipil.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Faizal Ramadhani setelah melakukan analisa soal serangan yang dilakukan oleh KKB Papua dalam beberapa waktu terakhir ini.

Menurut Kombes Faizal, serangan yang dilakukan oleh KKB Papua terhadap tiga anggota Satgas Damai Cartenz yang melaksanakan pemetaan di Kampung Nogolaid, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Kamis (21/4/2022) mengindikasikan kalau kelompok tersebut tengah panik.

KKB Papua menyerang dalam jarak cukup dekat, sekitar 20 hingga 30 meter. 

"Sekitar pukul 12.53 WIT, personel berpapasan dengan KKB yang diduga kuat merupakan kelompoknya Egianus Kogoya dan kemudian anggota ditembaki," terang Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (22/4/2022).

Total, ada 29 bekas tembakan yang tertinggal di kendaraan roda empat yang digunakan personel Operasi Damai Cartenz, termasuk bekas tembakan di salah satu ban.

"Syukur tidak ada anggota yang terluka, perkiraan anggota KKB berjumlah 20 orang," kata Faizal.

Berdasarkan kejadian tersebut, Faizal meyakini KKB di Nduga sudah semakin terjepit karena mereka melakukan serangan secara sporadis kepada personel keamanan yang jumlahnya sedikit.

"Ini menunjukkan mereka panik karena personel minim pun mereka tembaki sebanyak itu," kata dia.

KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sebelumnya menyerang Pos Satgas Mupe Marinir III di Nduga diduga dari KKB Ndugama.

Dalam penyerangan itu, dua prajurit TNI AL gugur, yakni Letda Marinir M Ikbal & Pratu Mar Wilson Anderson.

Letda Marinir M Ikbal adalah Komandan Peleton (Danton) pasukan TNI AL yang diserbu KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Baca juga: Analisa Pengamat Soal Pola Serangan Beruntun KKB yang Tewaskan Pratu Dwi dan Lukai Mayor Lilik

Baca juga: TNI Kembali Berduka, Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar Gugur Ditembak KKB Papua di Wilayah Nduga

Egianus Kogoya adalah pimpinan KKB Ndugama yang berlokasi di Nduga.

Egianus Kogoya adalah anak dari Silas Kogoya, mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pembebasan sandera tahun 1996 di Mapenduma.

Jurnalis senior Papua, Victor Mambor mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga

Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.

Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.

"Usianya sekitar 17-18 tahun (sekarang 20-21 tahun), yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor dikutip dari kompas.com, Rabu (31/7/2019). 

Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.

Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang Jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.

Egianus Kogoya yang disebut-sebut sebagai otak aksi KKB Papua ini berada di sebuah daerah terpencil.  

Dari Nduga, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali beraksi di Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (22/4/2022).

Dalam aksinya, KKB membakar aset milik PT MTT (Marta Teknik Tunggal) di Distrik Ilaga.

Hal ini dikonfirmasi Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura.

“Telah terjadi pembakaran terhadap aset milik PT MTT yang sebelumnya merupakan sisa-sisa dari aksi pembakaran sebelumnya di lokasi yang sama," ujar Faizal.

Tak sampai di situ, kebrutalan KKB berlanjut dengan menembaki personel keamanan setempat.

Kata Faizal, setelah pembakaran dilakukan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz langsung menuju lokasi kejadian untuk mensterilkan keadaan.

Namun saat mereka mendekat ke lokasi, KKB menembaki personel keamanan yang datang menggunakan kendaraan roda empat.

"Mereka (KKB) sempat enam kali menembak ke personel kita dan terkena di bagian samping mobil, tapi tidak ada yang terluka," kata dia.

Kontak senjata pun sempat terjadi beberapa menit sebelum akhirnya KKB melarikan diri ke arah hutan.

Untuk pelaku pembakaran, Faizal menyebut Numbuk Telenggen sebagai orang yang paling bertanggung jawab.

"Iya dia (Numbuk Telenggen) yang selalu melakukan aksi di daerah Ilaga," kata dia.

Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.

Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.

Numbuk Telenggen diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak pada 14 April 2021.

Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek honai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.

Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri. Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.

"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).

Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.

Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya. (*)

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved