Berita TNI: Praka Dwi Sempat Sampaikan Pesan Khusus kepada Keluarga Sebelum Gugur

Pesan dari Praka Dwi tersebut ia sampaikan kepada keluarganya di Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022) sore.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Dok Kodam XVII/Cenderawasih
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksinya dengan menyerang Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, Distrik Kalikobe, Kabupaten Nduga, Papua, Jumat (22/4/2022) pukul 17.00 WIT. 

TRIBUNJOGJA.COM - Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar gugur dalam serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, pada Jumat (22/4/2022).

Beberapa hari sebelum menjadi korban serangan kelompok separatis teroris di Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di kawasan Kali Kote, Distrik Krepkuri, tersebut Praka Dwi sempat meninggalkan pesan khusus.

Pesan dari Praka Dwi tersebut ia sampaikan kepada keluarganya di Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022) sore.

Pesan terakhir Praka Dwi kala itu disampaikan kepada kakaknya, Yanta (32). Isinya, Dwi meminta kepada kakaknya untuk memberikan bantuan sedekah untuk masjid, mushala, dan anak yatim yang ada di sekitar tempat tinggalnya di Lamongan.

Baca juga: Analisa Pengamat Soal Pola Serangan Beruntun KKB yang Tewaskan Pratu Dwi dan Lukai Mayor Lilik

Upacara penyambutan jenazah Praka Dwi pun berlangsung penuh haru dan tangis.

Isak tangis keluarga menyambut kedatangan jenazah Praka Marinir (Anumerta) Dwi Miftachul Achyar di rumah duka, di Jalan Sumowiharjo, Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022) sore.

Almarhum merupakan anak bungsu dari pasangan Sartono dan Siti Tuminah.

Praka Dwi gugur setelah kelompok separatis teroris menyerang Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir di kawasan Kali Kote, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Papua, pada Jumat (22/4/2022).

"Dia merupakan kebanggaan keluarga, sehingga orangtua, ibunya saat ini syok," ujar Yuli Dariyanto (58), salah seorang kerabat almarhum kepada awak media di rumah duka, Minggu sore.

Sosok Dwi di mata keluarga

Baca juga: TNI Kembali Berduka, Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar Gugur Ditembak KKB Papua di Wilayah Nduga

Yuli menjelaskan, semasa hidup Dwi merupakan sosok tumpuan keluarga.

Dia dikenal sebagai sosok yang baik hati dan ramah, baik kepada keluarga, para kerabat, tetangga, hingga kepada teman dan rekan.

Bahkan beberapa hari sebelum kejadian memilukan berujung maut tersebut, almarhum sempat memberikan pesan khusus kepada kakaknya, Yanta (32).

Dwi meminta kepada kakaknya untuk memberikan bantuan sedekah untuk masjid, mushala, dan anak yatim yang ada di sekitar tempat tinggalnya di Lamongan.

"Baik sekali, mungkin isyarat akan diminta oleh Allah (meninggal dunia). Minta kakaknya untuk bersodaqoh kepada masjid dan musala, bahkan anak yatim. Dengan itu nanti akan diganti olehnya (almarhum) pada saat pulang," kata Yuli, yang sempat berdinas di Kodim 0812 Lamongan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved