Berita Bantul Hari Ini

BAZNAS Dorong Kebangkitan Pelaku UMKM Penyandang Disabilitas Lewat Program Kita Jaga Usaha

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendistribusikan program 'Kita Jaga Usaha (KJU)' menyasar pelaku UMKM penyandang disabilitas

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Penyandang disabilitas di Bantul yang akan mendapat pendampingan dari Baznas RI 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendistribusikan program 'Kita Jaga Usaha (KJU)' menyasar pelaku UMKM penyandang disabilitas di Kabupaten Bantul, Sabtu (23/4/2022).

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendayagunaan dan Pendistribusian, Saidah Sakwan berharap, melalui penguatan pendampingan khususnya kepada penyandang disabilitas ditargetkan 400 ribu mustahik atau orang yang berhak menerima zakat menjadi muzakki atau orang yang berzakat. 

"Kami (Baznas) punya keberpihakan supaya mereka yang hari ini tidak beruntung karena gempa Bantul waktu itu, sekarang kami dampingi supaya mereka bisa berusaha. Banyak aspirasi yang disampaikan teman-teman difabel, bahwa mereka perlu didampingi dari sisi peningkatan kapasitas usahanya, marketingnya dan modalnya," terang Saidah Sakwan.

Baca juga: Sebanyak 1 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi Sleman Selama Libur Lebaran 

Dijelaskannya, ini merupakan program pertama Baznas yang dikhususkan untuk penyandang disabilitas. 

"Kami bersama dengan UIN Sunan Kalijaga, mendampingi teman-teman penyandang disabilitas. Pendampingannya mencakup program-program jangka panjang dan yang menjadi konsentrasi adalah bagaimana mereka (penyandang disabilitas) punya sumber income. Sebab sumber income inilah menjadi sumber untuk pendidikan anak, bagi keluarganya, bagi pemberdayaan ekonomi," ujar Saidah Sakwan.

Adapun bantuan KJU yang diberikan ialah program bantuan modal melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) yang ditransfer langsung ke rekening penerima. Bantuan yang diberikan bervariasi, dengan total mencapai Rp 100 juta.

Lebih lanjut, Saidah mengatakan bahwa tahun ini Baznas menargetkan pengumpulan zakat sebanyak Rp 26 triliun. Tahun lalu, target pengumpulan zakat sebesar Rp 12,6 triliun, dari potensi secara nasional mencapai Rp 325 triliun.

Sebab itu, Baznas terus berupaya mendorong para muzakki agar tergerak hatinya.

"Dana zakat itu kan menjadi haknya mustahik. (Zakat) Itu harus mereka (muzakki) keluarkan, supaya mustahik bisa kita advokasi, dikasih beasiswa hingga modal," ujar Saidah.

Baca juga: Kasus Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta Dibakar Teman, Ini Kondisinya di RSUP Dr Sardjito

Saidah mencontohkan, penerimaan zakat mal dari Bank Syariah Indonesia (BSI) mencapai sekitar Rp 106 miliar. Baznas juga menargetkan zakat mal dari pemotongan gaji ASN.

Adapun peningkatan pendampingan kepada mustahik itu seperti membangun rumah tinggal layak huni (rutilahu) bagi yang layak menerima. Selain itu, juga dengan menggelontorkan beasiswa kepada belasan ribu masyarakat yang membutuhkan.

"Kita juga akan bangun rutilahu 40 ribu unit. Kita sudah koordinasi dengan menteri PUPR terkait realisasi target. Untuk beasiswa hari ini kita sudah punya 15.490. Kemarin kami dapat komitmen dari zakat BUMN tambahan beasiswa 10 ribu, sehingga tahun ini akan ada 25 ribu beasiswa," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved