Berita Sleman Hari Ini
Cerita Samidi, Saksi Mata Ledakan Petasan di Sleman yang Meluluhlantakkan Sebuah Rumah
Pagi itu, Jumat (22/4) belum genap pukul delapan pagi, Samidi, ketua RW 09, Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik sedang mencuci gelas sisa sahur tadi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pagi itu, Jumat (22/4) belum genap pukul delapan pagi, Samidi, ketua RW 09, Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik sedang mencuci gelas sisa sahur tadi malam.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan dahsyat, dari sebelah rumahnya, berjarak sekitar 30 meter.
Spontan, kaget bukan kepalang. Ia lari keluar rumah sembari membawa gelas yang belum selesai dicuci di tangan.
"Saya lihat rumah (tetangga) sudah runtuh. Sisa kertas berhamburan," kata dia.
Suara ledakan pertama terdengar sangat besar sebanyak tiga kali.
Kemudian disusul suara ledakan dengan skala relatif kecil. Samidi memastikan bahwa sumber ledakan tersebut dari mercon dan bahan pembuatannya.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Resmi Umumkan 4 Pemain Bertahan
Karena, ia mengaku sempat melihat ada potongan kertas yang beterbangan.
Satu rumah ambruk. Samidi kemudian melihat rumah sekelilingnya dan didapati ada sekira lima rumah yang ikut terdampak kerusakan ringan.
Genteng ataupun kaca pecah. Menurut dia, rumah tetangganya yang ambruk itu sebenarnya adalah rumah yang sudah dikosongkan.
Tetapi, sesekali kadang masih ditempati tidur oleh Mbah Juminem.
Beruntung, saat kejadian ledakan itu, simbah sedang keluar rumah. Tidak berada di dalam rumah, sehingga tidak ada korban jiwa.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata dia.
Senada, Ketua RT 22, Plosokuning V, Minomartani, Iwan Triantoro mengisahkan dirinya langsung mendatangi lokasi begitu mendengar ledakan pertama.
Saat itu, Ia menyaksikan kepulan asap. Kemudian disusul ledakan kedua dengan skala yang lebih besar dari ledakan pertama.
Kuatnya ledakan itu menyebabkan sejumlah material rumah seperti kayu usuk, seng, maupun genteng terlempar hingga ke rumah tetangga.