Mutiara Ramadhan Tribun Jogja LDNU DIY

Abu Dujanah dan Kurma

Kisah Abu Dujanah ini luar biasa, meneladani keimanan dan ketakwaan umat yang sedang diuji oleh Allah SWT.

Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tajul Muluk, Ketua LDNU PW DIY, Dosen IIQ An Nur Yogyakarta 

Dalam sebuah riwayat dikisahkan, suatu hari Abu Dujanah ikut shalat berjemaah Subuh bersama Rasulullah SAW.

Dia shalat persis di shaf awal, di belakang Rasulullah SAW.

Saat shalat belum usai, Abu Dujanah buru-buru beranjak meninggalkan shalat jemaah.

Belakangan diketahui bahwa dia pulang ke rumahnya.

Rupanya, Rasulullah SAW. mengetahui hal itu, lalu Abu Dujanah dipanggil, “Wahai Abu Dujanah, kenapa engkau terburu-buru meninggalkan shalat jemaah, dan tidak menunggu menyelesaikannya? Tidakkah engkau punya hajat dan kebutuhan yang harus engkau mohonkan kepada Allah?” tanya Rasulullah SAW.

Kemudian Abu Dujanah menjawab,“Iya betul, wahai Rasulullah. Aku punya banyak hajat dan kebutuhan yang ingin aku mohonkan kepada Allah SWT.”“Kalau begitu, kenapa engkau tidak menunggu menyelesaikan shalatmu terlebih dahulu?” tanya Rasulullah SAW.

Abu Dujanah menimpalinya seraya berkata, “Begini penyebabnya,wahai Rasul. Aku punya tetangga seorang Yahudi. Di pekarangan rumahnya terdapat pohon kurma yang sedang berbuah lebat. Sebagian dahannya menjulur ke pekaranganku. Lalu tadi ada angin yang bertiup kencang menerpanya, dan aku melihat banyak buahnya yang berjatuhan di pekaranganku.”

“Lantas tadi ketika dalam shalat, aku teringat akan hal itu. Aku buru-buru pulang untuk memunguti butir-butir kurma muda itu dari pekaranganku, dan mengembalikannya kepada pemiliknya sebelum anak-anakku terbangun dari tidurnya, memunguti dan memakannya karena kelaparan.”

“Dan aku bersumpah kepadamu, wahai Rasulullah, ternyata salah satu anakku memunguti sebutir kurma itu dan terlanjur memasukkan ke mulutnya dan mengunyahnya. Aku pun segera memasukkan jemari tanganku ke dalam mulutnya agar kurma itu bisa keluar sebelum sampai di tenggorokannya.”

“Anakku pun menangis diperlakukan seperti itu, karena dia telah sangat kelaparan. Melihatnya menangis, lantas aku katakan kepadanya, wahai anakku, apakah engkau tidak malu membiarkanku berdiri menghadap Allah SWT sebagai seorang pencuri?”

Mendengar cerita Abu Dujanah di hadapan Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq bergegas ke rumah tetangga Yahudi Abu Dujanah.

Dia pun membeli pohon kurma yang sebagian dahannya menjulur ke pekarangan rumah Abu Dujanah, lalu memberikannya kepada Abu Dujanah dan keluarganya.

Setelah mengetahui kejadian sebenarnya, Yahudi si pemilik pohon kurma pun segera menemui Rasulullah SAW dengan membawa serta keluarganya.

Saat itu, pula dia dan seluruh keluarganya menyatakan masuk Islam kepada Rasulullah SAW.

Kisah Abu Dujanah ini luar biasa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved