Bupati Bantul Abdul Halim Muslih

Bupati Abdul Halim Berkomitmen Pulihkan Ekonomi UMKM Bantul

Bupati Bantul menyatakan, bahwa kekuatan pemasaran online pada era sekarang terbukti dapat menjangkau pasar lebih luas

Penulis: Agus Wahyu | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
KOMITMEN - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan arahan kepada pelaku UMKM Bantul pada acara FGD Inkubator Bisnis Melalui Digitalisasi bagi UMKM di Ros-In Hotel, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Selasa (19/4/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pesatnya perkembangan transformasi digital, hari ini, menuntut pelaku UMKM untuk mengembangkan industri yang dikelolanya, agar mampu bersaing di pasar global. Cara-cara lama pemasaran alias konvensional sudah tak banyak efektif lagi.

Kalau pun masih bisa diterapkan, hanya komoditi tertentu yang dinilai efektif menggunakannya. Perubahan besar ini, mau tak mau juga turut berdampak pada transformasi ekonomi yang kian hari kian terasa.

“Dulu orang mau buka usaha, selalu cari tempat strategis di pinggir jalan, itu butuh investasi besar. Tapi sekarang, perubahan itu kita saksikan, bahwa proses produksi tak harus di lokasi strategis yang bisa dilihat orang, justru berada di pelosok-pelosok desa. Pemasarannya lewat marketplace, saluran-saluran digital, itu yang saat ini terjadi,” ungkap Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat acara FGD Inkubator Bisnis Melalui Digitalisasi bagi UMKM di Ros-In Hotel, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Selasa (19/4/2022).

Di hadapan sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Bantul yang menjadi peserta FGD, Bupati Bantul menyatakan, bahwa kekuatan pemasaran online pada era sekarang terbukti dapat menjangkau pasar lebih luas. Ia mencontohkan, betapa banyak usaha kuliner di Bantul yang lokasinya tak begitu strategis, tapi tetap dicari konsumen karena gencarnya publikasi lewat media sosial (medsos).

Karena itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meluncurkan marketplace lokal bernama, Bantul Online Shop (BOS). Aplikasi ini diharapkan dapatkan dimanfaatkan pelaku UMKM di Bantul untuk menjaring konsumen lebih banyak, layaknya marketplace yang telah beredar selama ini.

“Pemerintah Bantul juga merencanakan membeli produk-produk UMKM, karenanya harus dipastikan kualitas produk bagus. Kami akan lakukan kurasi kualitas bahan produk,” jelas Bupati Bantul.

Abdul Halim membeberkan, Pemkab Bantul telah menyediakan anggaran sebesar Rp210 miliar untuk membeli produk-produk UMKM Bantul. Hal itu sebagai komitmen pemkab agar pemulihan ekonomi di masyarakat terjadi.
Bahkan, Pemkab Bantul juga berencana setiap OPD harus membelanjakan kebutuhan mereka melalui BOS.

“Karena itu, kepada para UMKM perbaikilah produk dan masuk BOS, kami akan berusaha serap produk-produk itu. Memang ada kurasi ketat produk-produk untuk layak jual di BOS,” lanjutnya.

Meski begitu, Abdul Halim meminta pelaku UMKM tidak menggantungkan pemasaran produknya hanya di BOS.

“Gunakan saluran-saluran pemasaran digital lainnya, agar produk-produk panjenengan-panjenengan lebih berkembang lagi,” pesannya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Drs Agus Sulistiyana MM mempertegas, tentang kurasi produk UMKM yang akan dipasarkan melalui BOS.

“Hal ini untuk menjaga kualitas serta mutu produk. Jangan sampai konsumen kecewa, mendapati produk yang dipasarkan online tak sesuai sebagaimana mestinya. Apalagi, melalui saluran marketplace pemerintah,” tambah Agus. (ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved