Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Paniradya Kaistimewan DIY Tegaskan Revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta Tak Gunakan Danais
Paniradya Kaistimewaan DIY menegaskan Revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta tidak menggunakan Dana Keistimewaan ( Danais ).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paniradya Kaistimewaan DIY menegaskan Revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta tidak menggunakan Dana Keistimewaan ( Danais ).
Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, mengatakan apapun yang berkaitan dengan penganggaran Revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta saat ini dikerjakan oleh pihak Keraton Yogyakarta .
"Dikerjakan oleh Kasultanan untuk kaitannya alun-alun. Jadi kan membersihkan tanah yang ada di sana. Diganti pasir itu aja. Liyane kan urusan beliau (lainnya kan urusan beliau, Sri Sultan Hamengku Buwono X). Jadi anggaran dari Keraton, bukan Danais ," katanya, Senin (18/4/2022).
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Klaten Tersisa 19 Pasien, Bupati Sri Mulyani: Isoter Masih Kami Siagakan
Dia menjelaskan, fasad Alun-alun Utara Yogyakarta akan dikembalikan seperti dulu.
Selain itu, di kawasan Alun-alun itu menurutnya banyak sampah yang tertimbun.
Sehingga pihak Keraton Yogyakarta berencana membersihkan dan mengganti tanah Alun-alun Yogyakarta tersebut dengan pasir.
"Tanahnya itu diambil dari salah satu Sultan Ground yang berada di Bantul. Apakah area pantai, ora ngerti aku (tidak tahu saya)," ujarnya.
Aris tidak menampik, upaya yang dilakukan pihak Keraton Yogyakarta juga berkaitan dengan proses penyempurnaan area sumbu filosofis yang kini sedang menuju tahapan penilaian dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Oleh sebab itu, dalam proses pencapaian penilaian tersebut, tidak semua penyempurnaan bangunan harus didanai melalui Danais .
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pemudik, Pemkab Magelang Siapkan Skema Pengamanan
"Proses yang ada di sekitar 300-an hektaer kawasan sumbu filososif itu kan jadi satu kesatuan. Siapapun yang melaksanakan jadi kebijakan semua. Mosok pakai Danais tok, ya entek Danais nanti (ya habis Danais nanti)," ungkapnya.
Dalam proses pengerukan tanah Alun-alun Utara Yogyakarta itu, lanjut Aris, pelaksana proyek menjumpai terdapat bekas beton, bekas tenda, dan spanduk bertuliskan 1983.
Benda-benda itu diduga sudah terkubur puluhan tahun di area Alun-alun Utara Yogyakarta . (hda)