Berita Sleman Hari Ini

Sekolah Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen Dipastikan Tak Dibongkar Sebelum Ada Bangunan Pengganti

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Bawen, Wijayanto meminta pihak sekolah

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Pengendara melintas di depan gedung SD N Banyurejo 1 di Kapanewon Tempel, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Bawen, Wijayanto meminta pihak sekolah yang terdampak pembangunan jalan tol tidak perlu khawatir.

Sebab, gedung sekolah dipastikan tidak akan dibongkar sebelum ada bangunan pengganti.

Kalaupun terpaksa dibongkar maka dipastikan sudah ada gedung yang disiapkan untuk kegiatan belajar mengajar. 

Baca juga: Lapas Kelas II A Yogyakarta Adakan Kegiatan Madrasah hingga Pengajian Untuk WBP Selama Ramadan

"Yang pasti enggak akan dibongkar kalau belum dibayar. Jadi sekolah tidak perlu khawatir sih. Jadi, itupun kalau mau dibongkar harus sudah dibangun dulu di tempat lain, atau sekolahnya kita pindahkan dulu, sewakan di sekolah lain. Supaya kegiatan belajar mengajar tidak terganggu," kata dia, Rabu (13/4/2022). 

Menurutnya, progres pembebasan lahan tol untuk seksi 1 (Sleman - Banyurejo) sudah mencapai sekira 93 persen.

Ada sejumlah tanah yang belum dapat uang pengganti. Yaitu, tanah berkarakter khusus meliputi tanah kas desa, tanah wakaf maupun bangunan instansi.

Adapun, SDN 1 Banyurejo di Padukuhan Onggojayan yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen berdiri di atas tanah kas desa (TKD) sehingga belum ada proses pencairan. 

Hal tersebut karena masih menunggu regulasi. Dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan maupun pihak sekolah yang terdampak.

Ia sendiri mengaku ingin cepat diselesaikan tetapi sesuai regulasi memang masih menunggu selesainya perizinan dari Gubernur DIY

"Estimasi inginnya secepatnya. Sebelum ganti tahun, (diharapkan) sudah pindah semua, tapi balik lagi kan ini terkait perizinan juga ke Gubernur. Kami enggak bisa memastikan kapan keluar izin Gubernur. Kalau dana sih sudah siap. Kapanpun itu bisa diproses, bisa langsung dibayar," kata Wijayanto.

Sejumlah tanah kas desa yang terdampak proyek tol Yogyakarta-Bawen di Kalurahan Banyurejo menurutnya hingga saat ini memang belum diproses untuk pencairan uang ganti ruginya, karena masih harus melengkapi berkas-berkas tertentu. 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Bakal Lakukan Uji Coba Bosda Pendidikan Karakter 

Sebagaimana diketahui, SD Negeri 1 Banyurejo, Tempel menjadi satu di antara dua sekolah di Kabupaten Sleman yang terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.

Pihak sekolah resah karena belum ada kejelasan pembangunan gedung baru.

Padahal, proyek tol sepanjang 76 kilometer itu telah memasuki tahap groundbreaking di Tirtoadi pada akhir Maret lalu.

Artinya, pembangunan jalan seksi 1 yang menghubungkan Sleman - Banyurejo bakal segera dimulai.

Tetapi hingga saat ini belum ada informasi pembangunan gedung sekolah untuk relokasi. 

"Sekarang kan sudah semakin dekat waktunya. Target pembangunan jalan tol tahap satu di tahun 2023. Sekarang ini sudah pertengahan 2022. Kami dari pihak sekolah, harapannya ingin segera dibangunkan gedung baru," kata Ismana, Kepala SD N 1 Banyurejo. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved